Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau CPO melejit karena spekulasi kerusuhan di Timur Tengah mungkin akan mendorong pemerintah di berbagai negara meningkatkan pemakaian biofuel.
Penggunaan biofuel ini sebagai cara pemerintah untuk mengatasi potensi gangguan pasokan minyak mentah.
Kontrak CPO untuk pengiriman Juni di Malaysia Derivatives Exchange (MDE) naik 1,4% ke level RM 3.305 atau setara US$ 1.092 per ton, pada pukul 9.38 WIB. Adapun, hingga 15.06 WIB, harganya masih bertengger di RM 3.282 atau sekitar US$ 1.084,96 per ton, di atas posisi penutupan akhir pekan lalu yaitu RM 3.261 per ton.
Pasukan pemberontak Libya telah menuju ke arah barat Sirte, merebut kembali pelabuhan minyak Ras Lanuf. Ini terjadi setelah pesawat-pesawat tempur sekutu menyerang tank dan artileri. Konflik antara pemerintah dan pemberontak di Libya menyebabkan produksi minyak negara ini merosot. Kerusuhan memaksa perusahaan, termasuk Total SA menghentikan operasionalnya.
Analis OCBC Invest Research Pte. Carey Wong mengatakan, ada kesempatan baik di mana penggunaan biodiesel akan terdongkrak lagi. "Pemerintah mungkin ingin memulai kembali inisiatif pemakaian biodiesel," imbuhnya.
Namun, surveyor Intertek menyebutkan, hingga 25 hari di bulan Maret, ekspor minyak sawit Malaysia turun 3,7% menjadi 937.591 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News