kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,17% ke Rp 16.209 Per Dolar AS pada Kamis (3/7)


Kamis, 03 Juli 2025 / 15:35 WIB
Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,17% ke Rp 16.209 Per Dolar AS pada Kamis (3/7)
ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 69,5 poin atau 0,41 persen menjadi Rp16.891 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.822 per dolar AS. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 16.209 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (3/7), menguat tipis 0,17% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.236 per dolar AS.

Pergerakan rupiah di Jisdor BI sejalan dengan rupiah spot. Di pasar spot, rupiah ditutup pada level 16.199 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini, menguat 0,30% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.247 per dolar AS.

Sementara itu, pergerakan mata uang Asia lainnya cenderung terbatas (sideways). Dolar Taiwan menjadi salah satu mata uang dengan penguatan tertinggi, yakni 0,5%, hingga mencapai level tertinggi sejak April 2022.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,30% ke Rp 16.199 Per Dolar AS pada Kamis (3/7)

Menurut Strategis Valas OCBC Christopher Wong, penguatan tersebut ditopang oleh meningkatnya penjualan dolar AS oleh eksportir serta arus masuk modal asing ke pasar saham Taiwan pekan ini.

Di sisi lain, dolar Australia dan Selandia Baru melemah menjelang laporan ketenagakerjaan AS. Aussie terakhir diperdagangkan di US$0,65655 dan kiwi di US$0,6067, masing-masing turun sekitar 0,3%.

Fokus Pasar ke Data Tenaga Kerja

Di sisi lain, dolar AS menguat tipis hari ni di tengah sentimen positif terkait kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam, yang mendorong harapan akan terobosan perjanjian serupa dengan negara lain menjelang tenggat tarif pada 9 Juli mendatang.

Indeks dolar AS yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama dunia terpantau naik 0,11% ke level 96,862.

Baca Juga: Negosiasi Tarif Resiprokal, Indonesia – AS Teken MoU Peningkatan Impor 7 Juli 2025

Meskipun demikian, indeks ini masih mendekati posisi terendah dalam 3,5 tahun terakhir dan tercatat melemah sekitar 0,5% secara mingguan.

Fokus utama investor saat ini tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS (non-farm payroll) bulan Juni yang dijadwalkan rilis pada Kamis malam waktu Indonesia, menjelang libur nasional AS pada 4 Juli.

Data ADP yang dirilis Rabu (2/7) sebelumnya menunjukkan bahwa payroll sektor swasta mengalami kontraksi sebesar 33.000 penurunan pertama dalam lebih dari dua tahun.

Hal ini memicu ekspektasi baru terkait waktu dan besaran pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Menurut alat pemantau CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan Juli meningkat menjadi 25%, naik dari 20% sehari sebelumnya.

“Rilis data ADP jelas meningkatkan ekspektasi terhadap laporan non-farm payroll hari ini,” kata Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi Saxo di Singapura dikutip dari Reuters.

“Jika sebelumnya data lemah dianggap sebagai alasan The Fed untuk memangkas suku bunga, kini pasar bisa jadi akan memaknai data buruk sebagai sinyal resesi yang nyata,” tambahnya.

Baca Juga: Rupiah Spot Menguat 0,12% ke Rp 16.227 per Dolar AS pada Kamis (3/7) Siang

Tarif 20%-40% dan Dampaknya ke Pasar Global

Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS telah mencapai kesepakatan dagang dengan Vietnam, yang menjadi sinyal awal menjelang kebijakan tarif baru AS pada 9 Juli.

Trump menyatakan bahwa produk asal Vietnam akan dikenai tarif sebesar 20%, sementara barang yang dikirim ulang (trans-shipment) dari negara ketiga melalui Vietnam akan terkena tarif lebih tinggi, yakni 40%.

Charu Chanana menyebut bahwa kesepakatan ini menjadi sinyal positif bagi pasar, namun besaran tarif dinilai lebih agresif dari perkiraan.

“Yang perlu diawasi sekarang adalah bagaimana respons China, karena kebijakan tarif ini secara langsung menargetkan barang-barang trans-shipment,” ujarnya .

Selanjutnya: Negosiasi Tarif Resiprokal, Indonesia – AS Teken MoU Peningkatan Impor 7 Juli 2025

Menarik Dibaca: Apakah Benar Susu Kedelai Bagus Diminum untuk Diet Tubuh? Ini Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×