kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komoditas energi gas alam dan batubara rebound


Jumat, 20 Maret 2020 / 20:38 WIB
Komoditas energi gas alam dan batubara rebound
ILUSTRASI. Harga komoditas energi rebound setelah lama berada dalam tren melemah.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi rebound setelah lama berada dalam tren melemah. Mengutip Bloomberg, Jumat (20/3), harga gas alam di New York Mercantile Exchange tercatat naik 2,12% ke US$ 1,69 per mmbtu. Kompak, harga batubara di ICE Futures kontrak pengiriman April 2020 juga cenderung bergerak naik kini di level US$ 66,40 per metrik ton dari sempat sentuh level terendah dua pekan lalu di US$ 64,55 per metrik ton.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga gas alam mulai menguat karena mengikuti pergerakan harga minyak mentah dunia yang juga menguat. "Ini ada kesempatan dimana saat harga minyak dunia naik, harga gas alam dan batubara juga ikut terangkat," kata Ibrahim, Jumat (20/3).

Baca Juga: Harga minyak tak punya harapan kembali ke level normal di tahun ini

Selain itu harga gas alam naik karena harga sudah terlalu rendah. Hal ini memicu pelaku pasar untuk melakukan hedging saat harga rendah sehingga kini harga menjadi naik.

Namun, Ibrahim mengingatkan pelaku pasar harus berhati-hati karena rebound ini bersifat terbatas. Ibrahim memproyeksikan harga gas alam berpotensi kembali melemah di awal pekan.

Sentimen negatif yang kembali membuat harga gas alam menurun adalah pandemi corona yang membuat permintaan gas alam menurun dan musim panas yang juga menyurutkan permintaan gas alam.

Baca Juga: Harga gas industri turun, bagaimana prospek Perusahaan Gas Negara (PGAS)?

Senin (23/3), Ibrahim memproyeksikan harga gas alam melemah ke US$ 1,65 per mmbtu. Sementara, Ibrahim melihat harga batubara mulai meninggalkan level terendahnya karena sentimen positif yang datang dari kasus corona di China sudah mereda. "China sudah selesai dengan corona, diperkirakan China akan buka keran impor buat batubara sehingga harga batubara sedikit terangkat," kata Ibrahim.

Namun, tidak dipungkiri, kenaikan harga batubara masih tertatih sambil menunggu informasi kepastian dibukanya keran impor batubara di China. "RS khusus corona di China sudah ditutup, Tiongkok kembali fokus membenahi perdagangan dalam negerinya, makanya harga batubara bisa naik," kata Ibrahim.

Baca Juga: Harga emas kembali naik menembus US$ 1.500 per ons troi

Meski begitu, Ibrahim memproyeksikan kenaikan harga batubara tidak akan berlangsung dalam jangka panjang. Bagaimana pun pelaku pasar masih khawatir mengenai pandemi corona dan harga batubara berpotensi melemah kembali.

Ibrahim memproyeksikan Senin (23/3) harga batubara berada di rentang US$ 65,2 per metrik ton hingga US$ 67,4 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×