kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kinerja turun, simak rekomendasi saham WIKA, PTPP, dan ADHI


Jumat, 30 Oktober 2020 / 20:17 WIB
Kinerja turun, simak rekomendasi saham WIKA, PTPP, dan ADHI
ILUSTRASI. WIKA, PTPP, dan ADHI mencatat penurunan pendapatan dan laba hingga kuartal ketiga 2020.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga dari empat BUMN Karya telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang Januari-September 2020 yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). 

Ketiganya menunjukkan penurunan kinerja. WIKA mengalami penurunan pendapatan 43,28% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 18,3 triliun, PTPP mengalami penurunan 37,02% yoy menjadi Rp 10,02 triliun dan ADHI mengalami penurunan 5,36% yoy menjadi Rp 8,94 triliun. 

Menengok laba bersih, WIKA mengantongi laba bersih Rp 50,19 miliar turun 96,29% yoy. Sementara PTPP mengalami penurunan laba 94,92% yoy menjadi Rp 26,37 miliar dan ADHI turun 95,62% yoy menjadi Rp 15,38 miliar. 

Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan, meskipun mengalami penurunan secara tahunan, emiten konstruksi pelat merah tersebut akan mengalami peningkatan kinerja di akhir tahun. Biasanya penyerapan anggaran APBN lebih baik di kuartal IV-2020. "Namun penurunan kinerja di 2020 memang akan tetap cukup besar, secara sektoral lebih dari 90% secara tahunan," kata Joey kepada Kontan.co.id, Jumat (30/10). 

Baca Juga: Kuartal III-2020, laba bersih Wijaya Karya (WIKA) anjlok 96,29% jadi Rp 50,19 miliar

Dari segi likuiditas Joey melihat emiten konstruksi akan cukup tertekan karena aliran kas masuk di tahun 2020 yang masih ada di bawah ekspektasi. Oleh karena itu akan ada sedikit kenaikan gearing untuk emiten konstruksi karena penambahan utang berbunga sekitar 10% sampai 15%. 

Di 2021, lanjut Joey, tentunya kinerja tersebut akan pulih signifikan didukung oleh kenaikan anggaran infrastruktur menjadi Rp 414 triliun yang naik dibandingkan proyeksi untuk 2020 sebesar Rp 281 triliun. Selain itu, ada progres dari pekerjaan proyek-proyek yang diperoleh di kuartal IV-2020.

Baca Juga: Laba Adhi Karya (ADHI) anjlok 95,62% di kuartal III 2020



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×