Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI), emiten konstruksi pelat merah, membukukan pendapatan sebesar Rp 8,46 triliun dan laba bersih alias laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 15,38 miliar.
Pendapatan ADHI terutama disumbang dari jasa konstruksi sebesar Rp 6,35 triliun, kemudian properti sebesar Rp 1,1 triliun, investasi infrastruktur Rp 635,61 miliar dan EPC sebesar Rp 372,57 miliar.
Di mana nilai pendapatan terbesar per September 2020 berasal dari Kementerian Perhubungan sebesar Rp 1,35 triliun dan PT Hutama Karya sebesar Rp 1,9 triliun.
Baca Juga: Pilihan direksi ADHI dan JSMR cegah penyebaran corona, selalu cuci tangan!
Realisasi kinerja ADHI di kuartal tiga ini mengalami penurunan cukup dalam terutama pada laba bersih bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih ADHI tercatat mengalami penurunan 95,62% dari capaian di kuartal III-2019 yang tercatat Rp 351,86 miliar. Sedangkan pendapatan ADHI turun tipis 5,36% dari Rp 8,94 triliun di kuartal tiga tahun lalu.
Penurunan laba bersih sejalan dengan turunnya pendapatan, serta naiknya beban umum dan administrasi dari Rp 525,56 miliar menjadi Rp 549,92 miliar. Ditambah lagi adanya kenaikan beban keuangan dari Rp 503,77 miliar menjadi Rp 560,81 miliar.
Dari segi fundamental, ADHI tercatat memiliki ekuitas sebesar Rp 5,11 triliun dan liabilitas sebesar Rp 23,98 triliun. Manajemen juga menjabarkan sejauh ini rasio liabilitas terhadap modal bersih tercatat sebesar 5,36%.
Selanjutnya: Kompak menguat, prospek emiten konstruksi dinilai masih suram di tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News