kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Kinerja SIDO Terdampak Pelemahan Daya Beli, Cek Rekomendasi Analis


Jumat, 06 Desember 2024 / 05:10 WIB
Kinerja SIDO Terdampak Pelemahan Daya Beli, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Petugas menata produk dalam negeri berupa jamu dalam kemasan prduksi Sido Muncul saat Indonesia Brand Forum (IBF) di Jakarta, Rabu (20/5). Risiko daya beli yang melemah masih membayangi kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Risiko daya beli yang melemah masih membayangi kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Di lain sisi, curah hujan tinggi dan Ramadan di awal tahun depan bisa meningkatkan permintaan produk herbal SIDO.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan, daya beli yang lemah dan musim kemarau yang berkepanjangan merupakan faktor utama di balik rapor merah SIDO di kuartal ketiga 2024. Di sisi lain, harga gula yang lebih tinggi membebani margin kotor SIDO.

Emiten produsen Tolak Angin ini melaporkan pendapatan Rp 730 miliar di kuartal ketiga yang lebih rendah -13,4% qoq daripada kuartal kedua sebesar Rp 843 miliar. Semua segmen pendapatan pun terpantau turun dengan segmen herbal paling tertekan, disusul segmen farmasi dan segmen F&B.

Baca Juga: Kinerja Tertekan Lesunya Daya Beli, Cek Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO)

Untungnya, SIDO mencetak kinerja kuat di sepanjang semester pertama, sehingga total pendapatan Januari – September naik 11% yoy menjadi Rp 2,62 triliun. Biaya pengeluaran (opex) juga lebih rendah membantu pertumbuhan laba bersih hingga akhir September menjadi Rp 778 miliar yang naik 33% yoy.

Natalia menilai, SIDO memerlukan upaya yang signifikan untuk mencapai pertumbuhan positif di kuartal keempat melalui program “last bite”. Volume penjualan SIDO diperkirakan akan meningkat lebih lanjut karena adanya last bite oleh distributor pada kuartal terakhir, sebagai respons terhadap rencana kenaikan ASP Sido Muncul yang efektif diterapkan pada Januari 2025.

Di samping itu, curah hujan tinggi mulai November 2024, semestinya mendukung pendapatan SIDO khususnya pada segmen herbal. Namun, lesunya daya beli masyarakat tetap perlu diantisipasi.

 

‘’Mengingat daya beli yang lemah, kami mengantisipasi hambatan lebih lanjut SIDO untuk mencapai pertumbuhan yang kuat di kuartal IV-2024,’’ ujar Natalia kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).

Baca Juga: Kinerja Emiten Minuman Ringan Diprediksi Tertekan Daya Beli, Cek Rekomendasi Sahamnya

Dengan asumsi margin kotor SIDO tahun ini diperkirakan sebesar 56% turun dari proyeksi sebelumnya 57,9%, serta rasio iklan (A&P) terhadap pendapatan menjadi 10,3% dari 11%, maka proyeksi laba bersih SIDO direvisi menjadi hanya Rp 1,04 triliun.

Proyeksi tersebut lebih rendah 13% dari perkiraan awal sebesar Rp 1,19 triliun, namun diperkirakan masih bertumbuh 9% yoy dari capaian tahun 2023 lalu sebesar Rp 951 miliar.

Natalia turut merevisi perkiraan laba bersih SIDO di tahun 2025 menjadi Rp 1,13 triliun dari proyeksi awal Rp 1,31 triliun. BRIDS mengadopsi pendekatan yang lebih konservatif terhadap volume dan ASP SIDO di tahun depan, sambil mempertahankan GPM.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Bukukan Kinerja Positif di 2024, Cek Rekomendasi Analis

Analis KB Valbury Sekuritas Andre Suntono, masih optimistis terhadap prospek SIDO. Hal itu karena secara historis laba SIDO di kuartal ketiga merupakan yang terendah daripada kuartal lainnya. SIDO pun masih mampu mencetak pertumbuhan penjualan dan laba di sepanjang tahun, berkat bauran produk dan manajemen biaya yang lebih baik.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×