kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja reksadana pendapatan tetap paling moncer sepanjang April 2021


Selasa, 04 Mei 2021 / 06:30 WIB
Kinerja reksadana pendapatan tetap paling moncer sepanjang April 2021


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Infovesta Utama, Senin (3/5), rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fix Income Fund Index tumbuh 1,41% secara bulanan. Menyusul, rata-rata kinerja reksadana pasar uang naik 0,24% secara bulanan mengutip Infovesta 90 Money Market Fund Index. 

Sedangkan, rata-rata kinerja reksadana campuran yang tergambar dari Infovesta 90 Balanced Fund Index menurun 0,74% secara bulanan. Sementara, rata-rata kinerja reksadana saham menurun tercermin dari Infovesta 90 Equity Fund Index yang minus 2,44% secara bulanan.

Dalam laporan mingguannya yang dikeluarkan Senin (3/5), Infovesta Utama menjelaskan, kinerja positif reksadana pendapatan tetap didukung oleh tingkat imbal hasil obligasi tenor 10 tahun yang kembali turun. Tingkat imbal hasil obligasi 10 tahun Amerika Serikat sepanjang bulan April turun sebesar 6,70% ke level 1,63%. Hal ini turut membuat imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia juga  turun 4,92% ke level 6,48%. 

Di satu sisi, aliran dana investor asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang bulan lalu juga cukup deras. Tercatat, total kepemilikan asing pada SBN sejak akhir Maret hingga 28 April naik sebesar Rp 30,17 triliun.

Baca Juga: Reksadana pasar uang jadi reksadana berkinerja paling apik dalam sepekan terakhir

“Penguatan kinerja reksadana pendapatan tetap juga tidak lepas dari dukungan Bank Sentral yang mempertahankan kembali tingkat suku bunga acuan selama 3 bulan berturut-turut di level 3,5%,” tulis Infovesta Utama dalam risetnya.

Ditambah lagi, Credit Default Swap (CDS) 5 Years Indonesia yang turun ke level 77,07 sepanjang bulan April atau turun 11,96 poin juga menandakan persepsi risiko terhadap obligasi Indonesia kian menurun.

Dari sisi data ekonomi, IHS Markit Indonesia Manufacturing PMI naik ke rekor tertinggi baru 54,6 pada April 2021 dari 53,2 pada Maret. Pada pekan ini, investor juga akan mengamati rilis data inflasi dan Pertumbuhan Produk Domestik bruto (PDB) kuartal I 2021 yang diperkirakan masih mengalami kontraksi sebesar -0,1%.

“Oleh karena itu, reksadana pendapatan tetap masih menarik untuk dilirik, namun investor perlu mengamati potensi capital inflow oleh investor asing yang dipengaruhi oleh sentimen seperti data makro ekonomi dan progres vaksinasi Indonesia,” tutup Invovesta Utama.

Selanjutnya: Pasar masih lesu, ini cara MI maksimalkan kinerja reksadana campuran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×