kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kinerja reksadana pendapatan tetap paling mantap sepanjang 2020


Senin, 02 Maret 2020 / 20:57 WIB
Kinerja reksadana pendapatan tetap paling mantap sepanjang 2020
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Reksadana.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo mengatakan, dengan kinerja reksadana pendapatan tetap yang unggul maka reksadana jenis ini menarik untuk dijadikan investasi di tengah sentimen virus corona yang masih mengancam kinerja pasar saham dalam negeri. 

Soni juga optimistis, kinerja reksadana pendapatan tetap bisa tumbuh positif hingga akhir tahun meski tidak dipungkiri sentimen virus corona berpotensi membuat yield Surat Utang Negara (SUN) kembali naik dan menyeret harga SUN.

"Investor asing belakangan lakukan aksi jual karena khawatir virus corona, secara bulanan kinerja reksadana pendapatan tetap terjadi koreksi yang sehat, tetapi sejak awal tahun kinerja masih positif," kata Soni, Senin (3/2). 

Salah satu reksadana pendapatan tetap Bahana TCW Investment yang berkinerja positif adalah Bahana Prime Income Bond Fund. Berdasarkan data Infovesta sejak awal tahun kinerja reksadana ini tumbuh 2,95% hingga akhir Februari.

Sementara, secara bulanan produk tersebut tumbuh 0,88%.  Kinerja tersebut membawa Bahana Prime Income Bond Fund menjadi reksadana berkinerja tertinggi nomor tujuh. 

Baca Juga: Hampir seluruh jenis reksadana melorot di pekan lalu

Soni menjelaskan saat ini ia fokus memegang portofolio dalam bentuk SUN dengan durasi 4,5 tahun. Di akhir tahun lalu racikan strategi reksadana ini fokus pada SUN berdurasi 6,8 tahun. Soni menurunkan durasi untuk merefleksikan meningkatnya ketidakpastian kondisi ekonomi dunia. 

"Kami sudah menurunkan durasi sejak minggu lalu mengingat volatilitas meningkat, koreksi ada di depan mata karena ketakutan virus korona," kata Soni. 

Meski begitu, Soni menilai kinerja reksadana pendapatan tetap masih menarik dan memperkirakan imbal hasil reksadana pendapatan tetap tumbuh 9%-10% di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×