kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi positif meski yield terus naik


Selasa, 06 April 2021 / 19:52 WIB
Kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi positif meski yield terus naik
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) atawa yield US Treasury berpotensi terus menanjak. Meski begitu, analis dan manajer investasi optimistis kinerja reksadana pendapatan tetap akan tetap tumbuh positif di tahun ini. 

Berdasarkan data Infovesta Utama kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fixed Income Fund Index  menurun sebesar 1,70% ytd hingga kuartal I-2021. Kinerja reksadana yang memiliki aset obligasi ini menurun karena harga obligasi menurun setelah yield Surat Utang Negara (SUN) menanjak. Penyebab kenaikan yield SUN adalah tren kenaikan yield US Treasury. 

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan ekspektasi pasar pada kenaikan inflasi AS bisa mencapai 3%-3,5%. Dampaknya, yield US Tresury berpotensi terus naik ke 2% di akhir tahun ini dan kembali naik ke 2,5% di 2022.

Baca Juga: Nilai transaksi bursa turun dipicu sejumlah sentimen negatif dari dalam negeri

"Posisi inflasi AS yang tinggi cenderung bertahan lama hingga awal 2022 jadi yield US Treasury masih akan naik lagi, AS juga mengutarakan tidak ada kepentingan untuk menjaga yield di level rendah," kata Dimas, Selasa (6/4). 

Yield SUN juga berpotensi naik seiring kenaikan yield US Treasury. Meski begitu, Dimas mengatakan kenaikan yield SUN di level saat ini sudah cenderung terbatas. Bahkan, ketika yield US Treasury terkoreksi tipis, yield SUN mampu rally lebih kencang. Dengan begitu, kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi tetap tumbuh positif di tahun ini. 

Apalagi, Dimas juga mengamati spread yield US Treasury dengan yield SUN terus menipis di bawah 500 basis poin. "Jadi meskipun yield US Treasury naik terus, pasar obligasi domestik masih bisa berkinerja lebih baik," kata Dimas. 

Kinerja reksadana pendapatan tetap masih berpotensi tumbuh juga didukung oleh potensi investor asing yang kembali masuk ke pasar obligasi. Asing tertarik karena real yield tinggi dan fundamental Indonesia kuat. 

Baca Juga: Tanamduit masuk 5 startup reksadana teratas di dunia

Selain itu, peran investor institusi domestik seperti perbankan juga turut menahan yield SUN untuk tidak naik terlalu tinggi. Alhasil, kinerja reksadana pendapatan tetap masih akan membaik hingga akhir tahun. 

Dimas memproyeksikan yield SUN turun ke 6,4%-6,5% di akhir tahun. Memang proyeksi tersebut tidak jauh dari level yield SUN tenor 10 tahun, Selasa (6/4) yang berada di 6,54%. "Yield bisa turun sedikit saja sudah baik karena hanya bisa berharap dari menipiskan spread dengan yield US Treasury saja," kata Dimas. 

Alhasil, volatilitas tinggi di pasar obligasi masih akan terjadi dan manajer investasi harus melakukan aktif trading di kondisi seperti ini.  Namun, bagi reksadana pendapatan tetap yang fokus memegang obligasi korporasi, Dimas mengatakan kinerja reksadana tersebut akan lebih stabil.

Baca Juga: Ini sentimen yang akan mempengaruhi kinerja industri reksadana di sisa tahun 2021

"Proyeksi return pasar obligasi di 5%-7% masih bisa tercapai di tahun ini, karena reksadana pendapatan tetap masih mendapat kupon yang rata-ratanya tinggi," kata Dimas. 

Senada, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memproyeksikan kinerja reksadana pendapatan tetap akan mulai pulih seiring kupon obligasi pemerintah yang cair di Mei. Besaran kupon berkisar 2,5%-3%. 

Wawan juga memproyeksikan kinerja reksadana pendapatan tetap akan berbalik tumbuh positif di kuartal II-2021. Sentimen utama yang mendukung adalah aksi jual asing di pasar obligasi diproyeksikan akan mereda.

Selanjutnya: Simak prospek kinerja reksadana saham usai ambles di kuatal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×