kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi positif meski yield terus naik


Selasa, 06 April 2021 / 19:52 WIB
Kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi positif meski yield terus naik
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) atawa yield US Treasury berpotensi terus menanjak. Meski begitu, analis dan manajer investasi optimistis kinerja reksadana pendapatan tetap akan tetap tumbuh positif di tahun ini. 

Berdasarkan data Infovesta Utama kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dalam Infovesta 90 Fixed Income Fund Index  menurun sebesar 1,70% ytd hingga kuartal I-2021. Kinerja reksadana yang memiliki aset obligasi ini menurun karena harga obligasi menurun setelah yield Surat Utang Negara (SUN) menanjak. Penyebab kenaikan yield SUN adalah tren kenaikan yield US Treasury. 

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan ekspektasi pasar pada kenaikan inflasi AS bisa mencapai 3%-3,5%. Dampaknya, yield US Tresury berpotensi terus naik ke 2% di akhir tahun ini dan kembali naik ke 2,5% di 2022.

Baca Juga: Nilai transaksi bursa turun dipicu sejumlah sentimen negatif dari dalam negeri

"Posisi inflasi AS yang tinggi cenderung bertahan lama hingga awal 2022 jadi yield US Treasury masih akan naik lagi, AS juga mengutarakan tidak ada kepentingan untuk menjaga yield di level rendah," kata Dimas, Selasa (6/4). 

Yield SUN juga berpotensi naik seiring kenaikan yield US Treasury. Meski begitu, Dimas mengatakan kenaikan yield SUN di level saat ini sudah cenderung terbatas. Bahkan, ketika yield US Treasury terkoreksi tipis, yield SUN mampu rally lebih kencang. Dengan begitu, kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi tetap tumbuh positif di tahun ini. 

Apalagi, Dimas juga mengamati spread yield US Treasury dengan yield SUN terus menipis di bawah 500 basis poin. "Jadi meskipun yield US Treasury naik terus, pasar obligasi domestik masih bisa berkinerja lebih baik," kata Dimas. 

Kinerja reksadana pendapatan tetap masih berpotensi tumbuh juga didukung oleh potensi investor asing yang kembali masuk ke pasar obligasi. Asing tertarik karena real yield tinggi dan fundamental Indonesia kuat. 

Baca Juga: Tanamduit masuk 5 startup reksadana teratas di dunia

Selain itu, peran investor institusi domestik seperti perbankan juga turut menahan yield SUN untuk tidak naik terlalu tinggi. Alhasil, kinerja reksadana pendapatan tetap masih akan membaik hingga akhir tahun. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×