kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja reksadana indeks cukup oke


Senin, 17 April 2017 / 11:30 WIB
Kinerja reksadana indeks cukup oke


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang kuartal I 2017 menunjukkan kinerja positif. Raihan ini berhasil mengerek performa reksadana indeks pada tiga bulan pertama tahun ini.

Lihat saja, IHSG naik 5,12%, lalu Indeks LQ45 mencatat kenaikan 4,17% dan IDX30 naik 5,05%. Tak mau ketinggalan, Indeks Jakarta Islamic Index (JII) pun menorehkan kenaikan sebesar 3,49%.

Merujuk data Infovesta Utama, kinerja reksadana indeks sejalan dengan indeks acuannya. Di urutan pertama, Reksadana Simas IDX30 mencetak return 5,26%, menyusul Premier IDX30 yang memberikan imbal hasil 5,23%. Kemudian, membuntuti Kresna IDX 30 Tracker dengan return 5,18% dan Kresna IDX30 yang mencatat return 5,11%.

Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama, berpendapat, kenaikan kinerja reksadana indeks biasanya sejalan dengan indeks acuan yang naik. Secara umum, selama reksadana indeks sama dengan indeks acuannya, tentu kinerjanya akan lebih baik dari rata-rata reksadana saham, katanya kemarin.

Dari total sekitar 200 reksadana saham, hanya 50 produk yang bisa mengalahkan indeks acuan. Wawan pun menilai, peminat reksadana indeks selalu ada, selama return reksadana ini bisa mengalahkan atau setidaknya sejalan dengan indeks acuannya.

Senior Research Analyst Pasar Dana Beben Feri Wibowo menambahkan, kinerja reksadana indeks dengan indeks acuannya saling membayangi. Sebagai contoh, Reksadana Premier IDX30 secara year to date (ytd) hingga 12 April 2017 mencatatkan return sebesar 6,75%. Sementara di periode yang sama, indeks IDX 30 tercatat 6,54%. Strategi pasif dengan berusaha tracking error mendekati 0 ini, menurut kami, sudah tercapai, jelas Beben.

Reksadana indeks mencatatkan kinerja positif, Beben menilai, lantaran aksi investor asing pada saham yang berbalik arah, dari net sell jadi net buy, pasca bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed mengerek suku bunga pada pertengahan Maret lalu.

Meski begitu, Beben mengatakan, kinerja reksadana indeks enggak terlalu ciamik-ciamik amat. Tapi, peminatnya tetap ada terutama investor institusi yang mempertimbangkan tingkat risiko relatif rendah.

Prospek naik

Menurut Direktur Utama Indo Premier Investment Management (IPIM) Diah Sofiyanti, kinerja produk racikan perusahaannya, Reksadana Premier IDX30, bagus karena menerapkan strategi mengikuti indeks dengan replikasi penuh. Dana kelolaanproduk reksadana berkode XIIT ini ditempatkan pada 30 saham berkapitalisasi besar.

Dengan begitu, Premier IDX30 merepresentasikan kurang lebih 60% dari kapitalisasi IHSG. "Jadi, kami harapkan kenaikan produk ini akan sejalan dengan kenaikan indeks acuannya, ujar Diah.

Beben optimistis, kinerja reksadana indeks berpeluang meningkat sejalan kinerja indeks acuannya. Dengan catatan, kondisi ekonomi dalam negeri terus membaik dan ada kenaikan rating utang dari Standard & Poor's (S&P).

Selain itu, kinerja reksadana indeks bakal terkerek oleh kebijakan pemerintah yang mampu mengendalikan nilai tukar rupiah dan laju inflasi. Pembangunan infrastruktur dan faktor musiman, seperti puasa, Lebaran, Natal, serta Tahun Baru turut mendongkrak performa reksadana indeks. Kami memprediksikan, IHSG bisa tembus level 5.820 atau naik 10% dibandingkan dengan penutupan akhir tahun lalu, kata Beben.

Diah juga yakin, pembangunan infrastruktur di dalam negeri akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke kisaran 5% hingga 5,3% pada tahun ini. Kami bisa turut menikmati pertumbuhan ekonomi itu melalui saham-saham dengan kapitalisasi besar, tambah dia. Diah memproyeksikan, indeks saham gabungan bisa tumbuh hingga 15% atau mencapai 6.100 di pengujung 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×