Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga emas pekan kemarin menunjukkan tekanan yang cukup signifikan, seiring menguatnya selera risiko pasar dan apresiasi dolar AS. Namun pekan depan diperkirakan tren bullish berpotensi berlanjut.
Berdasarkan Trading Economics, harga emas bertengger di US$ 3.288 per ons troi atau turun 0,89% pada Jumat (30/5). Penurunan itu mengakumulasi pelemahan harga 2,07% dalam sepekan.
Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha mengatakan tekanan emas pada pekan kemarin dipicu oleh keputusan pengadilan Amerika Serikat (AS) yang membatalkan sejumlah tarif perdagangan.
Baca Juga: IHSG Melemah 3,25% di Pekan Lalu, Ini Proyeksi & Rekomendasi Saham pada Senin (14/4)
Langkah tersebut langsung meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko dan mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Dari sisi fundamental, notulen rapat Federal Reserve bulan Mei juga menambah tekanan terhadap harga emas.
Meskipun bank sentral AS mengambil pendekatan wait and see terhadap arah suku bunga, kekhawatiran terhadap inflasi dan tingginya tingkat pengangguran tetap menjadi perhatian utama.
"Sikap hati-hati The Fed ini mencerminkan ketidakpastian yang masih menyelimuti arah kebijakan moneter dalam beberapa bulan ke depan," tulisnya dalam riset mingguan, Jumat (30/5).
Baca Juga: Harga Emas Spot Menuju Pekan Terbaik dalam 6 Minggu pada Jumat (7/3)
Ekspektasi pasar yang tetap mengarah pada kemungkinan pemotongan suku bunga di bulan September menjadi faktor yang membatasi penurunan emas lebih dalam.
Selain itu, perkiraan meningkatnya defisit fiskal AS akibat kebijakan pemotongan pajak terbaru juga menambah beban terhadap dolar dan membuka ruang bagi pemulihan harga emas.
"Meskipun tekanan jangka pendek masih ada, faktor ketidakpastian fiskal dan kebijakan The Fed tetap menjadi katalis penting yang menjaga daya tarik emas sebagai aset lindung nilai," sambung Andy.
Menurutnya, jika dorongan beli kembali menguat dan tidak ada kejutan negatif dari data makroekonomi AS, maka harga emas berpotensi naik hingga menyentuh level resistance berikutnya di area US$ 3.430 per ons troi.
Baca Juga: Laba Investasi Emas 21,51%% Setahun, Harga Hari Ini Turun Lagi (7 Desember 2024)
Namun, ia juga memperingatkan adanya skenario alternatif yang harus diwaspadai oleh para trader. Apabila terjadi reversal dan harga emas menembus level support penting di US$ 3.108, maka tekanan jual bisa meningkat, mendorong harga turun lebih lanjut hingga ke area sekitar US$ 3.050 per ons troi.
"Level ini merupakan titik psikologis yang cukup kuat untuk menentukan arah tren selanjutnya," tutupnya.
Selanjutnya: Segera Gelar RUPS, GOTO Batalkan Private Placement 120,14 Miliar Saham
Menarik Dibaca: Review Lengkap Samsung A06, Smartphone Terjangkau dengan Fitur Maksimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News