Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Amerika Serikat (AS) tercatat menguat usai libur Hari Memorial alias Memorial Day. Pada 27 Mei 2025 lalu, S&P 500 ditutup naik 2,05% dan Nasdaq naik 2,39%.
Riset Eastspring Investment Indonesia mengatakan, meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan Eropa mendorong sentimen risk on. Mendinginnya kondisi kedua pihak tersebut menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang memperpanjang pemberlakuan tarif pada Eropa.
Sinyal potensi penyesuaian penerbitan utang Jepang setelah pelemahan obligasi di Jepang juga mendorong rally pasar obligasi di AS. Tercermin, imbal hasil tenor UST 10 tahun turun 7 basis poin (bps) menjadi 4,44%.
Baca Juga: Wall Street Akhir Pekan: Dow Naik 0,13%, S&P 500 Turun 0,01%, Nasdaq Melemah 0,32%
Kepercayaan konsumen AS juga melonjak ke 98 di bulan Mei, dari 85,7 pada bulan April. Hal ini karena meningkatnya optimisme akan prospek ekonomi dan pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian tarif.
Sementara itu, pergerakan Wall Street sepanjang pekan lalu bervariasi. Pada Rabu (28/5), Indeks saham utama di Amerika Serikat (AS) ditutup turun seiring investor mencerna risalah rapat terakhir The Fed dan anjloknya saham perusahaan desain chip menjelang penutupan perdagangan. Pada Kamis (29/5), Wall Street kembali menguat ditopang kenaikan saham Nvidia setelah rilis hasil kinerja kuartalannya cukup menggembirakan.
Indeks bursa saham Wall Street ditutup bervariasi pada Jumat (30/5).
Baca Juga: Indeks Wall Street Ditutup Bervariasi, Komentar Trump Bikin Pasar Kebingungan
Bulan Mei merupakan bulan yang berombak bagi saham karena kebijakan perdagangan Trump yang tidak menentu membuat investor waspada.
Pada hari Jumat, ketiga indeks saham utama dibuka lebih rendah setelah Trump menuduh China melanggar perjanjian perdagangan dengan AS dan mengeluarkan ancaman terselubung baru untuk bersikap lebih keras terhadap Beijing.
Namun, pasar memangkas kerugian karena Trump mengatakan pada Jumat sore bahwa ia akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan diharapkan dapat menyelesaikan perbedaan pendapat mereka tentang perdagangan dan tarif.
Selanjutnya: Rencana Konsolidasi Reasuransi BUMN Bisa Jadi Langkah Strategis Perkuat Daya Saing
Menarik Dibaca: Review Lengkap Samsung A06, Smartphone Terjangkau dengan Fitur Maksimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News