kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja reksadana campuran di kuartal I terseret negatif


Kamis, 12 April 2018 / 20:16 WIB
Kinerja reksadana campuran di kuartal I terseret negatif
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks reksadana campuran yang tercermin dalam Infovesta Balanced Fund Index tercatat turun 0,49% di kuartal I-2018.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kinerja reksadana campuran negatif lebih disebabkan karena di periode yang sama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 2,62%.

"Kinerja reksadana campuran negatif karena pengaruh penurunan kinerja saham lebih besar daripada obligasi, para MI kini lebih mudah cari saham daripada obligasi," kata Wawan, Kamis (12/4).

Sekadar informasi, Infovesta Utama mencatat pertumbuhan kinerja obligasi di periode yang sama hanya 0,19% untuk obligasi pemerintah dan 1,85% untuk obligasi korporasi.

Meskipun, secara rata-rata kinerja reksadana campuran negatif, ada pula beberapa reksadana campuran yang tetap catatkan kinerja tinggi diatas rata-rata. Salah satunya, reksadana Simas Maju Berkembang dari Sinarmas Asset Management yang mampu tumbuh 18,99%.

Menurut Wawan, reksadana campuran yang saat ini berkinerja cemerlang karena memiliki portofolio saham second liner yang spesifik serta saham sektor komoditas tambang khususnya batubara. "Beberapa reksadana campuran yang kinerjanya tinggi karena memiliki saham dengan pendapatan naik dua hingga tiga kali lipat di tahun lalu," kata Wawan.

Sementara, beberapa reksadana campuran yang berkinerja dibawah rata-rata, Wawan perkirakan karena reksadana tersebut memegang saham blue chip. Ketika IHSG turun saham blue chip cenderung ikut terseret turun.

"Bagi yang lebih banyak memegang Surat Utang Negara (SUN) sejak awal tahun kinerja juga masih turun efek kenaikan suku bunga The Fed," kata Wawan.

Wawan memproyeksikan aset saham tahun ini bisa berikan return 10% dan obligasi bisa berikan return 7%, sehingga secara rata-rata kinerja reksadana campuran berkinerja 8% di tahun ini.

Menurut Wawan, saat ini reksadana campuran masih menarik untuk dimiliki. "Investro yang masuk ke reksadana campuran umumnya menginginkan investasi dengan risiko yang tidak setinggi saham tetapi mengharapkan return di atas reksadana pendapatan tetap," kata Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×