kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja rata-rata reksadana saham kalah dibanding unitlink saham, ini penyebabnya


Selasa, 10 September 2019 / 21:10 WIB
Kinerja rata-rata reksadana saham kalah dibanding unitlink saham, ini penyebabnya
ILUSTRASI. unitlink


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana maupun unitlink tampak saling bersaing di tengah dinamika pasar keuangan. Tercatat, ada beberapa jenis unitlink yang sepanjang tahun ini justru berhasil membukukan return melampaui reksadana. Salah satunya adalah unitlink berbasis saham.

Infovesta Equity Unit Linked Index yang menjadi acuan kinerja rata-rata unitlink saham tumbuh 4,39% (ytd) hingga Agustus lalu. Hasil ini lebih baik ketimbang kinerja rata-rata reksadana saham di Infovesta Equity Fund Index yang terkoreksi 3,85% (ytd).

Imbal hasil rata-rata unitlink saham juga melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 2,16% (ytd) sampai akhir bulan lalu.

Khusus Agustus, kinerja rata-rata unitlink saham juga lebih baik ketimbang reksadana saham lantaran hanya turun 1,80% (mom). Bandingkan dengan reksadana saham yang kinerja rata-ratanya merosot 2,81% (mom).

Baca Juga: Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Paling Mantap

Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama Edbert Suryajaya mengatakan, secara umum kinerja reksadana saham maupun unitlink saham sama-sama terpapar kondisi pasar.

Ketika volatilitas pasar saham meningkat akibat sentimen eksternal di bulan lalu kinerja unitlink saham juga tertekan.

Hanya saja, mayoritas produk reksadana saham yang beredar cenderung memiliki kinerja yang bervariasi. Dalam hal ini, ada beberapa produk yang bisa menghasilkan return jauh di atas IHSG dan ada pula produk yang justru kinerjanya turun lebih dalam dibandingkan indeks acuan.

Kondisi ini tercipta lantaran beberapa manajer investasi mengelola reksadana saham secara agresif dengan tujuan mengalahkan indeks. Ini memungkinkan reksadana saham berpotensi memiliki pertumbuhan return yang signifikan.

Baca Juga: Agustus, produk unitlink Avrist Assurance raih imbal hasil positif di semua lini

Namun, ketika strategi manajer investasi menemui hambatan, risiko yang dihadapi reksadana saham juga sangat besar.

“Akhirnya ketika dirata-ratakan, kinerja reksadana saham justru cenderung bergerak turun,” kata Edbert, Selasa (10/9).

Di sisi lain, kinerja produk unitlink cenderung lebih seragam. Artinya, selisih imbal hasil antar produk unitlink tidak terpaut jauh. Ada kemungkinan hal ini imbas dari fungsi unitlink yang tak hanya sebagai medium untuk investasi, melainkan juga sebagai proteksi layaknya asuransi.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyebut, tingginya kinerja rata-rata unitlink saham tidak bisa dijadikan acuan bahwa instrumen ini lebih baik ketimbang reksadana. Begitu pun ketika situasinya terbalik.

Secara umum, ia yakin baik reksadana saham ataupun unitlink saham sama-sama akan mencatatkan imbal hasil yang positif di sisa tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×