Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
Rekomendasi
Liliana S Bambang, analis Mandiri Sekuritas memandang saat ini DMAS memiliki posisi terbaik untuk menangkap peluang investasi yang segera masuk setelah perbaikan iklim investasi yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.
Dirinya menilai DMAS merupakan salah satu sebagai pelaku properti industrial terbaik lantaran mempunyai persediaan landbank yang masih besar dan memiliki neraca keuangan yang sehat. Prospek bisnis dan saham DMAS diperkirakan masih akan positif.
"Kami menetapkan kembali rekomendasi BUY dengan target harga yang naik menjadi Rp 350 untuk saham DMAS," katanya dalam riset, 9 Agustus 2016.
Target harga tersebut mencerminkan diskon 50% terhadap nilai aset bersih (NAV) perseroan. Sementara saat ini saham anak usaha Sinarmas Land ini ditransaksikan pada valuasi yang terdiskon 60% terhadap NAV-nya.
Saat ini, total aset DMAS mencapai Rp 7,35 triliun. Jumlah liabilitasnya tercatat Rp 231,4 miliar yang sebagian besar adalah liabilitas jangka pendek dan tidak memiliki utang kepada lembaga pembiayaan maupun obligasi. Adapun, total ekuitas perseroan mencapai Rp 7,12 triliun dengan jumlah saham beredar sebanyak 48,2 miliar saham.
Sementara Hadiyansyah, analis teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan secara teknikal saham DMAS sedang menunjukkan tren bullish (naik) dengan rentang pergerakan (support-resistance) Rp 275-Rp 300.
Christine Natasya, analis Daewoo Securities Indonesia menilai prospek bisnis DMAS masih akan cerah hingga tahun depan. Ia mengatakan kehadiran perusahan-perusahaan otomotif besar di lahan GIIC akan akan membukan peluang bagis industri yang berhubungan dengan otomotif masuk ke kawasan tersebut. "Permintaan untuk buka pabrik disana akan tumbuh," katanya pada KONTAN, Rabu (10/9).
Sementara lahan DMAS juga masih sangat luas akan membuat perseroan bisa menampung permintaan yang ada. Perseroan memiliki landbank kawasan industri terbesar dengan landbank kotor 431 ha per Maret 2016 dan tahun ini DMAS berencana mengakuisisi lahan sekita 135 ha lagai di kawasan tersebut.
Di samping, lanjut Christine, rencana pembangunan Aeon Mall seluas 20 ha di Deltamas tahun 2017 juga akan menjadi daya tarik baru bagi investor untuk bangun pabrik di GIIC. Menurutnya, DMAS berpotensi mengerek target marketing sales tahun ini setelah pencapaian saat ini sudah melebihi target.
Christin tidak memberikan rekomendasi untuk DMAS secara fundamental karena under cover. Namun secara teknikal dia saat ini merekomendasikan hold saham emiten ini dengan target harga Rp 300 karena menuruntnya saham DMAS sudah mengalami penguatan cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News