kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.108   11,47   0,16%
  • KOMPAS100 1.063   0,60   0,06%
  • LQ45 836   0,73   0,09%
  • ISSI 215   0,25   0,12%
  • IDX30 427   0,78   0,18%
  • IDXHIDIV20 516   2,16   0,42%
  • IDX80 121   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 143   0,32   0,23%

Kinerja oke, kawasan industri DMAS bakal bersinar


Rabu, 10 Agustus 2016 / 22:50 WIB
Kinerja oke, kawasan industri DMAS bakal bersinar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Puradelta Lestari Tbk ( DMAS ) tercatat menjadi emiten kawasan industri berperforma terbaik tahun ini dari sisi pencapaiaan pra penjualan lahan. Saat yang lain masih harus ngos-ngosan mengejar separuh target, DMAS justru sudah berhasil melampaui target marketing sales tahun ini.

Hingga awal Agustus ini, DMAS telah berhasil mencetak marketing sales dari lahan industri 50,7 hektare (ha). Padahal anak usaha Sinarmas Land ini hanya mematok target pra penjualan lahan 50 ha di 2016.

Tembusnya target tersebut seiring dengan tercapainya kesepakatan penjualan lahan dengan PT Astra Honda Motor (AHM) seluas 38,3 ha di Greenland International Industrial Centre (GIIC) Kota Deltamas.

Kehadiran AHM tersebut akan mengukuhkan posisi GIIC sebagai pusat otomotif mengingat sebelumnya sejumlah produsen otomotif telah hadir di kawasan tersebut seperti Suzuki,dan Maxxis Internasional 35 ha, Mitsubhisi 51 ha dan SAIC GM Wuling 60 ha.

Sekitar 10,4 ha diperoleh pada semester I, lalu 2 ha di awal semester II dan 38,3 ha diperoleh dari penjualan ke AHM. Tondy Suwanto, Direktur DMAS dalam keterangan resminya baru-baru mengatakan permintaan lahan industri berangsur membaik sejak kuartal kedua tahun 2016.

Ia meyakini dengan membaiknya kondisi makro Indonesia maka potensi penjualan lahan industri ke depan masih akan tetap ada.

Tondy bilang, saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan sejumlah perusahaan yang berminat untuk berinvestasi di kawasan industri Kota Deltamas. Kendati begitu, DMAS belum berencana mengerek target tahun ini.

"Kemungkinan yang tengah dinegosisikan sekarang bisa masuk tahun ini. Tapi kita belum punya rencana naikkan target takut mengganggu negosiasi," katanya pada kONTAN, Rabu (10/8).

Saat ini, DMAS terus mengembangkan kawasan terpadu modern Kota Deltamas dengan area pengembangan mencapai 3.053 hektare dengan cadangan lahan lebih dari 1.600 hektar.

Kawasan Kota Deltamas terletak di lokasi yang sangat strategis yaitu di jalan tol Jakarta-Cikampek KM 37 yang merupakan episentrum kawasan industri di sepanjang koridor jalan tol Jakarta-Cikampek.

Rekomendasi

Liliana S Bambang, analis Mandiri Sekuritas memandang saat ini DMAS memiliki posisi terbaik untuk menangkap peluang investasi yang segera masuk setelah perbaikan iklim investasi yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat.

Dirinya menilai DMAS merupakan salah satu sebagai pelaku properti industrial terbaik lantaran mempunyai persediaan landbank yang masih besar dan memiliki neraca keuangan yang sehat. Prospek bisnis dan saham DMAS diperkirakan masih akan positif.

"Kami menetapkan kembali rekomendasi BUY dengan target harga yang naik menjadi Rp 350 untuk saham DMAS," katanya dalam riset, 9 Agustus 2016.

Target harga tersebut mencerminkan diskon 50% terhadap nilai aset bersih (NAV) perseroan. Sementara saat ini saham anak usaha Sinarmas Land ini ditransaksikan pada valuasi yang terdiskon 60% terhadap NAV-nya.

Saat ini, total aset DMAS mencapai Rp 7,35 triliun. Jumlah liabilitasnya tercatat Rp 231,4 miliar yang sebagian besar adalah liabilitas jangka pendek dan tidak memiliki utang kepada lembaga pembiayaan maupun obligasi. Adapun, total ekuitas perseroan mencapai Rp 7,12 triliun dengan jumlah saham beredar sebanyak 48,2 miliar saham.

Sementara Hadiyansyah, analis teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan secara teknikal saham DMAS sedang menunjukkan tren bullish (naik) dengan rentang pergerakan (support-resistance) Rp 275-Rp 300.

Christine Natasya, analis Daewoo Securities Indonesia menilai prospek bisnis DMAS masih akan cerah hingga tahun depan. Ia mengatakan kehadiran perusahan-perusahaan otomotif besar di lahan GIIC akan akan membukan peluang bagis industri yang berhubungan dengan otomotif masuk ke kawasan tersebut. "Permintaan untuk buka pabrik disana akan tumbuh," katanya pada KONTAN, Rabu (10/9).

Sementara lahan DMAS juga masih sangat luas akan membuat perseroan bisa menampung permintaan yang ada. Perseroan memiliki landbank kawasan industri terbesar dengan landbank kotor 431 ha per Maret 2016 dan tahun ini DMAS berencana mengakuisisi lahan sekita 135 ha lagai di kawasan tersebut.

Di samping, lanjut Christine, rencana pembangunan Aeon Mall seluas 20 ha di Deltamas tahun 2017 juga akan menjadi daya tarik baru bagi investor untuk bangun pabrik di GIIC. Menurutnya, DMAS berpotensi mengerek target marketing sales tahun ini setelah pencapaian saat ini sudah melebihi target.

Christin tidak memberikan rekomendasi untuk DMAS secara fundamental karena under cover. Namun secara teknikal dia saat ini merekomendasikan hold saham emiten ini dengan target harga Rp 300 karena menuruntnya saham DMAS sudah mengalami penguatan cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×