Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Meilki mengestimasi, tahun ini harga rata-rata komoditas emas akan berada di level US$ 1.800 per ons troi. Pergerakan harga emas di tahun ini diperkirakan akan sulit untuk mencapai level di atas US$ 2.000 per ons troi dan cenderung berpotensi menurun secara year-to-date (ytd) seiring potensi perbaikan ekonomi global di tahun ini.
Namun, perlu dicermati bahwa secara pergerakan justru harga emas akan lebih stabil di tahun ini. Maka dari itu, secara rata-rata harga emas masih akan lebih tinggi dari tahun lalu.
Untuk komoditas nikel yang juga menjadi andalan ANTM, Meilki mengestimasi harga rata-rata nikel akan berada di level US$ 17.000 per ton tahun ini. Dia menilai, kondisi nikel akan memasuki oversupply di semester kedua 2021 karena akan ada banyak proyek smelter nickel pig iron (NPI) dan feronikel yang akan beroperasi di Indonesia. Sehingga, pasokan nikel akan berlebih setidaknya hingga 2022.
Ditambah China yang ingin melakukan intervensi harga untuk pembelian nikel ke pasar domestik di negaranya. Hal tersebut bisa memberikan tekanan bagi harga nikel untuk jangka pendek dan menengah.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) meraih laba bersih Rp 630,37 miliar di kuartal I 2021
Namun secara jangka panjang, Meilki melihat harga nikel masih sangat prospektif mengingat adanya tambahan permintaan dari baterai mobil listrik yang masih akan tumbuh signifikan dalam periode jangka panjang. “Jadi, untuk investor dengan horizon waktu investasi jangka panjang tidak perlu ragu untuk membeli emiten yang memiliki pendapatan dari komoditas nikel, salah satunya ANTM,” sambung dia.
Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 2.800 per saham. Untuk tahun ini, katalis bagi ANTM masih dari potensi mencetak laba bersih yang lebih besar dibandingkan tahun lalu, dimana kinerja akan ditopang oleh penjualan emas dan nikel di pasar domestik.
Pada perdagangan hari ini, saham ANTM ditutup menguat 1,20% ke level Rp 2.520 per saham.
Baca Juga: Sejumlah sektor catatkan kinerja positif pada kuartal I, ini kata analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News