kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja mentereng, begini rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)


Senin, 03 Mei 2021 / 17:14 WIB
Kinerja mentereng, begini rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)
ILUSTRASI. Aktivitas penambangan emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Pongkor, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/9).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2021. Perusahaan yang kerap disebut dengan nama Antam ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 9,21 triliun, naik 77,04% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,20 triliun.

Naiknya pendapatan pada akhirnya mengerek laba bersih ANTM. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih senilai Rp 630,37 miliar. Hal ini berbalik dari kerugian Rp 281,84 miliar pada kuartal pertama 2020.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Meilki Darmawan menilai, kinerja emiten pelat merah ini sepanjang kuartal pertama 2021 melampaui ekspektasi yang dipasang untuk tahun ini. Henan Putihrai mengestimasi pendapatan ANTM tahun ini bisa tumbuh sebesar 5% secara year-on-year (yoy) dan laba bersih berpotensi tumbuh sekitar 22% yoy. Namun, Meilki mengaku membuka peluang untuk melakukan revisi operasional dan meningkatkan estimasi kinerja ANTM untuk akhir tahun 2021.

Meilki menyebut, pendapatan ANTM sepanjang tiga bulan ini ditopang oleh penjualan emas. Mengutip laporan keuangan ANTM, pendapatan dari segmen ini sebesar Rp 6,59 triliun atau menyumbang 72% bagi total pendapatan ANTM, diikuti kontribusi dari segmen feronikel sebesar 13% dan segmen bijih sebesar 10%.

Baca Juga: Volume penjualan sejumlah komoditas Aneka Tambang (ANTM) naik di kuartal I 2021

Moncernya penjualan emas ANTM dinilai Meilki berkaitan dengan pola pengeluaran (spending) masyarakat selama pandemi. Hingga Maret 2021, Meilki melihat pola pengeluaran masyarakat Indonesia masih belum tumbuh signifikan. Aktivitas investasi atau menyimpan uang dalam bentuk aset masih terus meningkat, termasuk pembelian emas.

“Hal tersebut merupakan efek dari masih lambannya proses vaksinasi di Indonesia sehingga ada kecenderungan investor masing ingin menyimpan uangnya dalam bentuk aset, termasuk aset safe haven seperti emas,” terang Meilki kepada Kontan.co.id, Senin (3/5). Kondisi tersebut tercermin dari kinerja penjualan segmen emas ANTM di kuartal pertama 2021 yang masih tumbuh signifikan sebesar 45% yoy.

Baca Juga: Harga emas Antam stagnan di Rp 921.000 per gram pada hari ini, Senin (3/5)




TERBARU

[X]
×