Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2021. Perusahaan yang kerap disebut dengan nama Antam ini membukukan pendapatan bersih senilai Rp 9,21 triliun, naik 77,04% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,20 triliun.
Naiknya pendapatan pada akhirnya mengerek laba bersih ANTM. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih senilai Rp 630,37 miliar. Hal ini berbalik dari kerugian Rp 281,84 miliar pada kuartal pertama 2020.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Meilki Darmawan menilai, kinerja emiten pelat merah ini sepanjang kuartal pertama 2021 melampaui ekspektasi yang dipasang untuk tahun ini. Henan Putihrai mengestimasi pendapatan ANTM tahun ini bisa tumbuh sebesar 5% secara year-on-year (yoy) dan laba bersih berpotensi tumbuh sekitar 22% yoy. Namun, Meilki mengaku membuka peluang untuk melakukan revisi operasional dan meningkatkan estimasi kinerja ANTM untuk akhir tahun 2021.
Meilki menyebut, pendapatan ANTM sepanjang tiga bulan ini ditopang oleh penjualan emas. Mengutip laporan keuangan ANTM, pendapatan dari segmen ini sebesar Rp 6,59 triliun atau menyumbang 72% bagi total pendapatan ANTM, diikuti kontribusi dari segmen feronikel sebesar 13% dan segmen bijih sebesar 10%.
Baca Juga: Volume penjualan sejumlah komoditas Aneka Tambang (ANTM) naik di kuartal I 2021
Moncernya penjualan emas ANTM dinilai Meilki berkaitan dengan pola pengeluaran (spending) masyarakat selama pandemi. Hingga Maret 2021, Meilki melihat pola pengeluaran masyarakat Indonesia masih belum tumbuh signifikan. Aktivitas investasi atau menyimpan uang dalam bentuk aset masih terus meningkat, termasuk pembelian emas.
“Hal tersebut merupakan efek dari masih lambannya proses vaksinasi di Indonesia sehingga ada kecenderungan investor masing ingin menyimpan uangnya dalam bentuk aset, termasuk aset safe haven seperti emas,” terang Meilki kepada Kontan.co.id, Senin (3/5). Kondisi tersebut tercermin dari kinerja penjualan segmen emas ANTM di kuartal pertama 2021 yang masih tumbuh signifikan sebesar 45% yoy.
Baca Juga: Harga emas Antam stagnan di Rp 921.000 per gram pada hari ini, Senin (3/5)
Meilki mengestimasi, tahun ini harga rata-rata komoditas emas akan berada di level US$ 1.800 per ons troi. Pergerakan harga emas di tahun ini diperkirakan akan sulit untuk mencapai level di atas US$ 2.000 per ons troi dan cenderung berpotensi menurun secara year-to-date (ytd) seiring potensi perbaikan ekonomi global di tahun ini.
Namun, perlu dicermati bahwa secara pergerakan justru harga emas akan lebih stabil di tahun ini. Maka dari itu, secara rata-rata harga emas masih akan lebih tinggi dari tahun lalu.
Untuk komoditas nikel yang juga menjadi andalan ANTM, Meilki mengestimasi harga rata-rata nikel akan berada di level US$ 17.000 per ton tahun ini. Dia menilai, kondisi nikel akan memasuki oversupply di semester kedua 2021 karena akan ada banyak proyek smelter nickel pig iron (NPI) dan feronikel yang akan beroperasi di Indonesia. Sehingga, pasokan nikel akan berlebih setidaknya hingga 2022.
Ditambah China yang ingin melakukan intervensi harga untuk pembelian nikel ke pasar domestik di negaranya. Hal tersebut bisa memberikan tekanan bagi harga nikel untuk jangka pendek dan menengah.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) meraih laba bersih Rp 630,37 miliar di kuartal I 2021
Namun secara jangka panjang, Meilki melihat harga nikel masih sangat prospektif mengingat adanya tambahan permintaan dari baterai mobil listrik yang masih akan tumbuh signifikan dalam periode jangka panjang. “Jadi, untuk investor dengan horizon waktu investasi jangka panjang tidak perlu ragu untuk membeli emiten yang memiliki pendapatan dari komoditas nikel, salah satunya ANTM,” sambung dia.
Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 2.800 per saham. Untuk tahun ini, katalis bagi ANTM masih dari potensi mencetak laba bersih yang lebih besar dibandingkan tahun lalu, dimana kinerja akan ditopang oleh penjualan emas dan nikel di pasar domestik.
Pada perdagangan hari ini, saham ANTM ditutup menguat 1,20% ke level Rp 2.520 per saham.
Baca Juga: Sejumlah sektor catatkan kinerja positif pada kuartal I, ini kata analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News