kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Membaik, Penguatan Strategi Bisnis GOTO Dinilai Berjalan Optimal


Senin, 20 Februari 2023 / 20:29 WIB
Kinerja Membaik, Penguatan Strategi Bisnis GOTO Dinilai Berjalan Optimal
ILUSTRASI. GOTO


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja fundamental PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang terus membaik, dinilai sebagai langkah maju bagi perseroan untuk bisa segera mendulang untung.

Apalagi hal itu diraih GOTO di tengah berbagai upaya efisiensi dan kemampuan pilar bisnisnya untuk membiayai operiosional bisnis secara mandiri.

“Laporan dari manajemen GoTo memberikan gambaran bahwa perusahaan ini benar-benar fokus ke aspek profitabilitas. Konsen manajemen ini tentu sangat bagus buat investor, mengingat persepsi yang ada selama ini perusahaan startup masih akan kesulitan untuk mencapai profitabilitas bisnis,” ujar Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan dalam keterangannya, Senin (20/2).

Pada Kamis malam (15/2), manajemen GoTo merilis informasi bahwa perseroan menargetkan adjusted EBITDA-nya akan dapat positif pada kuartal keempat 2023.

Pencapaian itu lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya serta konsensus analis yang sempat memerkirakan baru terealisasi pada 2024 dan bahkan ada yang menyebut tahun 2025.

Baca Juga: Simak Harga Saham BBCA dan GOTO Beda Arah di Perdagangan Bursa Senin (20/2)

”Sebagai hasil dari pelaksanaan strategi yang terus berlangsung, Perseroan akan dapat mencatatkan EBITDA yang disesuaikan menjadi positif pada kuartal empat tahun 2023. Perseroan memiliki sumber daya manusia yang tepat, didukung oleh likuiditas yang mencukupi untuk melaksanakan rencana kami, sejalan dengan misi kami untuk membangun ekosistem teknologi paling berdampak di Indonesia, dan mampu memberi nilai positif bagi masyarakat,” ucap Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo, dalam siaran persnya.

Menurut Marolop, optimisme manajemen GOTO menjadi kabar baik untuk para investor yang sudah menanti-nantikan profitabilitas perseroan.

“Target baru yang ambisius ini menunjukkan GOTO sangat serius untuk menjadi perusahaan yang berkesinambungan dan berkontribusi semakin besar bagi  kemajuan  ekonomi Indonesia selama bertahun-tahun ke depan,” katanya.

Marolop menambahkan, membaiknya kinerja GOTO akan mendorong optimisme investor terhadap saham-saham teknologi kembali menguat.

Apalagi posisi GOTO sebagai ekosistem teknologi terbesar di Indonesia juga didukung oleh pengurus baru, baik komisaris maupun direksi, yang sudah teruji secara bisnis di berbagai sektor usaha.

“Secara bisnis, ekosistem GOTO juga semakin menunjukkan sinergi yang kokoh dan menciptakan efisiensi yang optimal diantara tiga pilar yang ada yaitu on demand, e-commerce serta payment dan teknologi finansial (GoTo Financial). Manajemen GOTO dengan dukungan tim komisaris yang punya kualitas global, akan mampu membawa GOTO mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi nasional selama bertahun-tahun ke depan,” tambah Marolop.

Baca Juga: Jadi Masuk Indeks FTSE Global, Apakah Saham GOTO & MDKA Prospek Untuk Investasi?

Marolop juga melihat bahwa sejak pandemi berakhir, aktivitas masyarakat untuk tetap menggunakan layanan di ekosistem GOTO semakin tinggi. Konsumen juga sudah tidak terpengaruh terhadap berbagai perubahan kebijakan yang dilakukan oleh GOTO.

Hal ini menandakan bahwa konsumen GOTO sudah solid dan memiliki ketergantungan yang besar terhadap berbagai layanan yang ada di ekosistem teknologi terbesar di Indonesia ini.

Setelah PPKM berakhir, Marolop melihat bahwa  kebutuhan terhadap jasa layanan di GOTO juga tetap tinggi. Dengan tingkat loyalitas konsumen yang kokoh tersebut, tentu akan mendorong masing-masing pilar bisnis di GOTO dapat segera membiayai aktivitas operasionalnya secara mandiri tanpa tergantung pada dukungan pendanaan eksternal layaknya perusahaan startup.

“Dan rasanya, GOTO dengan fundamental yang semakin baik bisa jadi sudah tidak cocok lagi disebut sebagai startup. Lazimya perusahaan yang sudah semakin matang, maka  orientasi bisnis GOTO adalah  profitabilitas. Itu yang sedang ditunggu realisasinya oleh investor,” tutup Marolop

Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo mengatakan, arah positifnya Adjusted EBITDA ini diawali dengan mulai positifnya Margin Kontribusi seluruh segmen bisnis GoTo yaitu on-demand, e-Commerce, dan GoTo Financial. Segmen bisnis on-demand sudah positif sejak jelang akhir tahun 2022 sedangkan dua lainnya mulai kuartal pertama 2023.

Baca Juga: GOTO Terbesar, Saham-Saham Ini Banyak Dilego Asing pada Perdagangan Jumat (17/2)

”Hal ini menunjukkan Perseroan dapat terus tumbuh secara sehat sambil terus melaju cepat menuju profitabilitas. Perseroan melakukan kajian secara berkala untuk memastikan implementasi optimal dari strategi bisnis yang berfokus pada bisnis intinya,” ujarnya, dalam siaran pers GoTo.

EBITDA yang merupakan kependekan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) merupakan salah satu ukuran kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. EBITDA yang positif merupakan satu tahapan penting sebelum akhirnya perusahaan bisa meraih laba bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×