kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

BI Pangkas Suku Bunga Acuan jadi 5,25%, Cermati Rekomendasi Sektor dan Saham Berikut


Rabu, 16 Juli 2025 / 15:46 WIB
BI Pangkas Suku Bunga Acuan jadi 5,25%, Cermati Rekomendasi Sektor dan Saham Berikut
ILUSTRASI. Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 5,5% menjadi 5,25% pada hari ini Rabu (16/2). Analis melihat hal ini jadi katalis positif bagi pergerakan saham sejumlah sektor. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/06/2025


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 5,5% menjadi 5,25% pada hari ini Rabu (16/2). Analis melihat hal ini jadi katalis positif bagi pergerakan saham sejumlah sektor.

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal berpotensi lanjut menguat, terutama ditopang sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti properti, konstruksi, perbankan, dan konsumer nonprimer.

“Penurunan bunga ini memberi sinyal bahwa BI cukup optimistis terhadap inflasi yang terkendali dan rupiah yang stabil, serta ingin mendorong permintaan domestik,” ujar Felix kepada Kontan, Rabu (16/7).

Baca Juga: Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps Jadi 5,25%

Oleh sebab itu, saham emiten sektor ritel menurut Felix bakal berpotensi terangkat. Tak cuma itu, emiten sektor perbankan pun akan diuntungkan lantaran biaya dana atau cost of fund bisa turun lebih cepat dari bunga kredit.Dengan begitu, emiten sektor properti dan konstruksi bisa kecipratan berkah karena adanya potensi peningkatan permintaan kredit pemillikan rumah (KPR) dan kredit konstruksi.

Kendati demikian, investor menurut Felix tetap perlu mewaspadai beberapa risiko jangka pendek seperti arah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

“Kalau ada pernyataan hawkish atau inflasi AS semalam sedikit naik, bisa kembali volatile karena ekspektasi pemangkasan suku bunga tertunda,” terangnya.

Baca Juga: Efek Trump Tunda Kebijakan Tarif 32%, BI Dipredksi Menahan BI Rate pada RDG Juli 2025

Sentimen domestik juga perlu jadi perhatian, seperti risiko pelemahan ekonomi yang tercermin dari lesunya konsumsi rumah tangga.

Untuk itu, Felix merekomendasikan investor untuk mencermati saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

Selanjutnya: Kurs Rupiah Melemah 3 Hari Beruntun Saat BI Menggunting BI Rate, Rabu (16/7)

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok di Jabodetabek 17-18 Juli, Hujan Lebat di Daerah Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×