kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

Kinerja IDX BUMN20 Kalah dari IHSG, Cek Rekomendasi Analis


Selasa, 22 Juli 2025 / 19:35 WIB
Kinerja IDX BUMN20 Kalah dari IHSG, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham untuk IDX BUMN20 yang kinerjanya masih kalah dari pergerakan IHSG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks kumpulan saham-saham BUMN atau IDX BUMN20 masih kurang memuaskan memasuki pertengahan 2025.

Pada penutupan perdagangan Selasa (22/7), IDX BUMN20 berada di level 352,34 atau turun 1,09% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sebulan terakhir, IDX BUMN20 mampu tumbuh 1,77%. Namun, sejak awal tahun, kinerja indeks saham ini masih terkoreksi 2,27% year to date (ytd).

Kinerja IDX BUMN20 sejauh ini masih kalah dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada hari ini, IHSG mengalami koreksi 0,72% ke level 7.344,74. Namun, dalam sebulan terakhir, IHSG mampu unggul lantaran kinerjanya melesat 8,22%. IHSG juga masih mampu tumbuh 2,53% ytd sejak awal tahun ini.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, lambatnya kinerja IDX BUMN20 cukup dipengaruhi oleh tren pelemahan harga saham Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti BMRI, BBRI, dan BBNI yang notabene juga masuk jajaran saham big caps di IHSG.

Ditambah lagi, kondisi fundamental emiten bank himbara juga tidak sebaik tahun lalu akibat tren penurunan kredit perbankan.

Baca Juga: IHSG Akhirnya Turun Diiringi Net Sell Asing Setelah Reli Naik 11 Hari, Selasa (22/7)

Sebagai gambaran, saham BMRI telah terkoreksi 18,25% ytd ke level Rp 4.660 per saham pada Selasa (22/7). Saham BBNI juga anjlok 6,90% ytd ke level Rp 4.050 per saham. Saham BBRI ikut melemah 5,88% ytd ke level Rp 3.840 per saham.

Di samping itu, volatilitas harga komoditas juga mempengaruhi kinerja saham beberapa emiten penghuni IDX BUMN20. Contohnya, PTBA yang harga sahamnya merosot 12% ytd ke level Rp 2.420 per saham sejalan melandainya harga batubara di pasar global.

Pengecualian terjadi pada ANTM yang harga sahamnya melesat 94,10% ytd ke level Rp 2.960 per saham berkat sentimen lonjakan harga emas dunia.

"Bahkan, kinerja fundamental rata-rata emiten BUMN di indeks ini berada di bawah ekspektasi pada kuartal I-2025 lalu," ujar Nafan, Selasa (22/7).

Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menambahkan, kinerja IDX BUMN20 yang cenderung lesu turut dipengaruhi oleh saham-saham BUMN yang kalah dari sisi popularitas dengan saham konglomerasi. Tren ini terjadi sejak awal 2025 dan saham konglomerasi pun kerap jadi penopang IHSG sepanjang 2025 berjalan.

"Kurangnya popularitas ini berdampak pada rendahnya volatilitas harga, sehingga deviasi indeksnya lebih rendah dibandingkan dengan IHSG," imbuh dia, Selasa (22/7).

Terlepas dari itu, para analis menilai kinerja IDX BUMN20 masih berpeluang pulih pada sisa tahun ini. Potensi itu terbuka ketika saham-saham konglomerasi sudah memasuki fase jenuh beli dan banyak investor melakukan aksi profit taking.

 

Sentimen berupa rotasi sektor juga bisa mengangkat kinerja saham-saham BUMN, terutama bagi saham pelat merah berkapitalisasi besar yang berpeluang kembali jadi motor penggerak IHSG.

"Penurunan suku bunga acuan BI yang diproyeksikan berlanjut juga dapat meningkatkan likuiditas di pasar saham, sehingga turut berdampak positif bagi saham BUMN," jelas Nafan.

Dia juga menyebut, komitmen BPI Danantara untuk meningkatkan likuiditas saham, terutama saham BUMN atau anak usaha BUMN, juga menjadi sentimen positif bagi IDX BUMN20.

Lantas, untuk saham BUMN pilihan, Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham BBRI, BBNI, dan BMRI. Akumulasi beli juga disematkan untuk saham TLKM dan PGAS.

Wafi menyebut, saham penghuni IDX BUMN20 seperti TLKM, PGAS, BBRI, BMRI, BBTN, dan PTBA masih layak dikoleksi investor dengan target harga masing-masing di level Rp 3.500 per saham (TLKM), Rp 1850 per saham (PGAS), Rp 5.000 per saham (BBRI), Rp 5.200 per saham (BMRI), Rp 1.650 per saham (BBTN), dan Rp 3.000 per saham (PTBA).

Menurutnya, saham-saham di IDX BUMN20 tetap berpeluang tumbuh mengingat kondisi ekonomi makro mulai membaik.

Selanjutnya: Kebijakan Baru Trump, Visa ke AS Ada Tambahan Biaya US$ 250

Menarik Dibaca: Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Perkuat Ekosistem Usaha Lewat Gaderian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×