kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Kinerja Gudang Garam (GGRM) Suram di Tengah Melemahnya Daya Beli, Cek Rekomendasinya


Senin, 16 September 2024 / 19:49 WIB
Kinerja Gudang Garam (GGRM) Suram di Tengah Melemahnya Daya Beli, Cek Rekomendasinya
ILUSTRASI. Rokok Gudang Garam (GGRM). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/20/06/2019


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto

Vita Lestari, analis dari Sinarmas Sekuritas menambahkan bahwa penjualan SKM Gudang Garam mencapai titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan penjualan hanya sebesar Rp 21,2 triliun pada kuartal kedua 2024.

Sementara itu, penjualan SKT, yang harganya lebih terjangkau, naik 11,3% YoY menjadi Rp 4,9 triliun pada semester I-2024. Hal ini mencerminkan adanya peralihan konsumen ke produk dengan harga yang lebih rendah.

Baca Juga: Kinerja Gudang Garam (GGRM) Tertekan di Semester I-2024, Ini Penjelasan Manajemen

Meskipun penjualan SKT meningkat, penurunan penjualan SKM tetap menjadi masalah besar bagi GGRM, mengingat SKM menyumbang sekitar 89% dari total pendapatan perusahaan.

Selain itu, tekanan pada margin kotor diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

"Kami tidak melihat adanya sentimen positif bagi industri rokok, khususnya SKM, pada semester kedua tahun 2024," jelas Vita dalam risetnya pada 16 Agustus 2024.

Regulasi baru yang melarang penjualan rokok per batang dan membatasi penjualan rokok di sekitar area sekolah dan tempat rekreasi anak-anak juga memberikan tantangan tambahan bagi GGRM.

Langkah ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2024, sebagai implementasi dari Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Baca Juga: Laba Emiten Rokok Tak Lagi Mengepul

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyebutkan bahwa tantangan bagi GGRM semakin berat dengan adanya kenaikan cukai tiap tahun serta lemahnya konsumsi masyarakat akibat suku bunga yang tinggi.

"Prospek GGRM hingga akhir tahun ini masih terlihat belum mendukung," kata Nafan.

Namun, Nafan menilai bahwa GGRM bisa mempertimbangkan diversifikasi bisnis, seperti masuk ke pasar rokok elektrik yang saat ini tengah berkembang.

Ia juga mencatat bahwa pemangkasan suku bunga di masa depan bisa menjadi katalis positif yang mendorong konsumsi domestik.

Meskipun ada tantangan yang berat, Nafan merekomendasikan Accumulative Buy dengan target harga Rp 18.875 per saham.

Baca Juga: Imbas Kenaikan Cukai, Pendapatan Gudang Garam (GGRM) Merosot di Semester I-2024

Sebaliknya, Vita menurunkan peringkat GGRM dari Netral menjadi Reduce dengan target harga Rp 13.250 per saham.

Sementara itu, Putu merekomendasikan Sell dengan target harga Rp 13.800 per saham, mengingat keputusan GGRM untuk tidak membagikan dividen serta prospek bisnis yang masih penuh tantangan.

Selanjutnya: Pemerataan BBM Satu Harga Hingga Pelosok Indonesia Timur

Menarik Dibaca: Zoho Perkenalkan Zoho CRM for Everyone, Bantu Kerja Tim Penjualan Perusahaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×