kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tertekan Cukai Rokok, Simak Proyeksi Kinerja Gudang Garam (GGRM) pada 2024


Rabu, 24 April 2024 / 21:48 WIB
Tertekan Cukai Rokok, Simak Proyeksi Kinerja Gudang Garam (GGRM) pada 2024
ILUSTRASI. Warga melistas di depan pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk di Kelurahan Bolowerti, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (27/8). Kinerja Gudang Garam (GGRM) Diprediksi Tumbuh Positif di 2024, Meski Tertekan Cukai Rokok.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukakan kinerja cukup baik pada tahun 2023. Pada tahun ini, kinerja GGRM berpotensi tetap tumbuh positif seiring dengan penjualan sigaret kretek tangan (SKT) yang diprediksi terus meningkat. 

Pendapatan GGRM naik 20,9% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp 37,2 triliun pada 2023. Kenaikan ini, utamanya didorong oleh pendapatan dari konstruksi berdasarkan perjanjian jasa konsesi sebesar Rp 12,4 triliun pada kuartal 4 2023 (4Q23).

Sedangkan total penjualan di sepanjang 2023 sebesar Rp 106,5 triliun atau turun 15% secara YoY. Kemudian, margin konstruksi yang tipis memicu lonjakan beban pokok penjualan sebesar 52% QoQ pada 4Q23, yang juga berdampak pada kompresi margin.

Baca Juga: Pendapatan Tertekan, Laba Bersih Gudang Garam (GGRM) Tumbuh 47,79% Pada 2023

Analis Sinarmas Sekuritas Vita Lestari mengatakan bahwa berdasarkan segmennya, sigaret kretek mesin (SKM) menutup penjualan secara negatif atau turun 16,0% secara YoY. Dengan begitu, penjualan SKM hanya sebesar Rp 96 triliun pada tahun lalu. 

Sementara itu, sigaret kretek tangan (SKT) justru berhasil mencapai pertumbuhan penjualan tahunan yang positif sebesar Rp9,3 triliun atau naik 6,1% YoY. Secara keseluruhan, pendapatan rokok turun sebesar 4% QoQ dan turun 14,4% YoY. 

Dalam riset 22 April 2024, Vera menyebutkan bahwa GGRM membukukan laba kotor sebesar Rp 14,6 triliun atau naik 31,5% di tahun 2023. Sedangkan untuk beban usaha relatif stabil, dengan sedikit peningkatan sebesar 1,5% QoQ pada 4Q23 dan naik 0,1% YoY pada FY23. 

 

“Hal ini menyebabkan rasio beban operasional terhadap penjualan sedikit meningkat menjadi 6,2% pada tahun 2023, dibandingkan dengan 5,9% pada tahun 2022. Akibatnya, EBIT untuk FY23 mencapai Rp 7,2 triliun, menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 92,6% YoY, dengan marjin EBIT sebesar 6,1% (+308 bps YoY),” kata Vera dalam risetnya, 22 April, 2024. 

Baca Juga: Laba Bersih HM Sampoerna (HMSP) Melonjak 28,03% Jadi Rp 8,09 Triliun

Lebih lanjut, Vera mengatakan, kinerja GGRM di tahun ini diprediksi akan bertumbuh positif sejalan dengan laba bersih yang juga naik 91,5% menjadi Rp 5,3 triliun pada tahun 2023, dengan marjin bersih yang turut naik 4,5%. 

Namun, Vera mengatakan bahwa GGRM mengalami penurunan penjualan sebesar 4,6% YoY pada 2023, dengan pesaing utamanya, PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) yang berhasil mencapai pertumbuhan positif sebesar Rp 115,9 triliun atau naik 4,3% YoY, dengan laba bersih sebesar Rp8 triliun (+28% YoY) pada periode yang sama. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo memprediksi kinerja GGRM pada tahun ini bisa bertumbuh positif asalkan selalu berinovasi untuk meningkatkan penjualannya. Pasalnya, secara prospek emiten rokok masih terdapat sentimen negatif terkait kenaikan cukai rokok.

“Adanya kenaikan cukai rokok ini juga akan membuat kenaikan harga penjualan, sehingga akan adanya peralihan ke rokok yang lebih murah dari sisi konsumen. Hal ini berdampak masih adanya tekanan dari sisi kinerja top line,” kata Azis saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (24/4). 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham INKP, GGRM, dan AMRT dari Investindo Nusantara, Kamis (29/2)

Meski begitu, dia menuturkan, jika dilihat dari kinerja GGRM di tahun 2023, bisa menekan cost of revenue perseroan, sehingga bisa mencatat laba, dan kinerja GGRM masih berpotensi untuk tumbuh positif di tahun ini. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×