kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja GOTO Diproyeksi Membaik, Cermati Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 17 September 2024 / 21:17 WIB
Kinerja GOTO Diproyeksi Membaik, Cermati Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Pengemudi Gojek menanti penumpang di kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta (31/1/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (31/1) ditutup menguat 0,22% ke posisi 7.207,94. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 1,15% dan menjadi saham penggerak paling aktif berdasarkan volume, yaitu 4,3 miliar dengan frekuensi transaksi 21.424 kali. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diyakini membaik dengan memanfaatkan tiga layanan bisnis utamanya yakni layanan on demand service (ODS), layanan fintech, dan layanan e-commerce. Ketiga layanan ini punya prospek cerah ke depannya. 

Untuk layanan fintech, Analis JP Morgan, Henry Wibowo menilai imbas penurunan suku bunga The Fed akan meningkatkan aliran dana ke aset-aset dengan durasi panjang. 

GOTO juga telah merampungkan integrasi GoPayLater dengan TikTokShop, dan berencana mengembangkan pinjaman menjadi US$500 juta pada akhir 2025. Ini menandakan komitmen GOTO untuk menggaet consumer loan dengan memperluas penetrasi BNPL (buy now pay later) lewat TikTokShop. 

Baca Juga: Dorong Efisiensi, GOTO Jalin Kemitraan Strategis Dengan Alibaba

Sehingga dengan suku bunga yang lebih rendah, dan rencana kerja memperluas jangkauan paylater melalui TikTokShop menjadi katalis positif bagi kinerja GOTO. 

Untuk layanan e-commerce, ada sedikit penurunan biaya pada kuartal II-2024 dibandingkan kuartal I-2024 akibat faktor musiman. Namun GOTO memproyeksikan adanya peningkatan biaya pada paruh kedua 2024, terutama pada kuartal IV yang biasanya menjadi musim puncak e-commerce. 

 

"Biaya layanan diperkirakan mencapai sekitar US$ 40 juta pada 2024, sesuai target, dan akan tumbuh pada 2025 seiring dengan tren GMV," jelas Henry dalam riset yang dipublikasikan pada Jumat (6/9). 

Adapun Henry memproyeksi pendapatan GOTO akan mencapai Rp 9.27 triliun dengan pertumbuhan 37,2%. Sementaranya untuk laba kotor, diprediksi sebesar Rp 4,54 triliun. 

Baca Juga: Saham GOTO Melesat di Tengah Komitmen Jangka Panjang Alibaba

Equity Analyst Yuanta Sekuritas, Laras Nadira menambahkan kinerja GOTO juga didorong oleh bisnis on-demand services (ODS). Pendapatan bersih bisnis ODS terhadap GTV sebesar 17,2% pada 2Q24, angka itu naik 632bps secara tahunan. 

"Potensi peningkatan daya beli pada kuartal II-204 diharapkan akan diikuti oleh peningkatan pangsa dompet di On Demand Business. Fitur save mode dan berbagai promo menarik diharapkan dapat menarik minat konsumen, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ODS," kata Laras kepada KONTAN, Selasa (17/9). 

Selain itu, Laras melihat bahwa layanan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan berkontribusi solid untuk pertumbuhan untuk pertumbuhan GOTO. Pemesanan kendaraan berkontribusi 40% dan pengiriman makanan menyumbang 60% dari pendapatan ODS pada semester I-2024. 

Baca Juga: Sebelum Long Weekend Hijau, Cek Harga Saham BELI, GOTO, dan BUKA Jumat (13/9)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×