kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Erajaya (ERAA) bakal mentereng di semester II, analis sarankan buy


Rabu, 23 September 2020 / 06:50 WIB
Kinerja Erajaya (ERAA) bakal mentereng di semester II, analis sarankan buy


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) masih merosot selama semester I tahun ini. Tapi di semester II-2020, emiten ini dinilai telah memiliki strategi khusus untuk mengerek kinerja. 

Putu Chantika Putri Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam riset 21 September 2020 menjelaskan, Erajaya Swasembada (ERAA) memiliki portofolio yang luas. "Kami yakin kinerja ERAA perlahan-lahan akan meningkat pada semester II tahun ini berkat diskon dan penawaran promosi seperti Eraversary dan peluncuran smartphone yang akan datang," terang dia seperti dikutip dalam riset. 

Baca Juga: Siap-siap, new iPhone SE mendarat di Indonesia awal Oktober, ini prediksi harganya

Pada kuartal II tahun ini, penjualan telepon seluler ERAA turun 26% secara tahunan menjadi Rp 4,7 triliun. Penjualan segmen telepon seluler berkontribusi 74% dari total pendapatan. 

Menurut Putu, penurunan penjualan segmen telepon seluler disebabkan volume penjualan yang lebih rendah meskipun harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) masih mencatat pertumbuhan yang mengesankan. 

Menurut IDC, pengiriman smartphone di seluruh dunia juga mengalami penurunan tajam pada kuartal II tahun ini. Ini karena banyak negara telah memasuki masa lockdown selama kuartal tersebut. Akibatnya, terjadi gangguan pasokan dan permintaan. 

Namun, penjualan telepon seluler diharapkan secara bertahap kembali ke jalurnya, karena telepon seluler menjadi salah satu bagian terpenting di era normal baru. "Selain itu, kami juga memproyeksikan bahwa smartphone kelas menengah yaitu Xiaomi yang pernah menjadi kontributor utama ERAA akan tetap relatif kuat karena menawarkan produk high end dengan harga yang kompetitif," terang Putu. 

Baca Juga: Permintaan ponsel tetap ada di tengah PSBB, ERAA optimistis bisa dorong penjualan

Secara garis besar, kinerja ERAA di kuartal II tahun ini memang menurun. Tetapi di semester I tahun ini, kinerja ERAA masih sesuai ekspektasi. 

ERAA membukukan pendapatan Rp 6,6 triliun di kuartal II tahun ini. Angka ini turun 19,9% secara year on year (yoy) dan turun 14,7% secara kuartal per kuartal (QoQ). 

Ini membuat pendapatan ERAA di semester I tahun ini sebesar Rp 14,4 triliun. Angka ini mencapai 51% dari estimasi di sepanjang tahun ini. 

"ERAA membukukan laba bersih Rp 3 miliar atau turun 94,9% secara yoy dan turun 96,9% QoQ. Angka ini telah mencapai 42% dari perkiraan kami untuk tahun ini," jelas Putu. 

Baca Juga: Jakarta terapkan PSBB, ini strategi yang dilakukan Erajaya Swasembada (ERAA)

Pendapatan dan laba bersih berada di bawah ekspektasi NH Korindo Sekuritas karena sebagian besar gerai ritel ditutup sementara sejak awal kuartal II tahun ini. Meski begitu margin laba kotor ERAA meningkaat 110 bps menjadi 8,4% di kuartal II tahun ini. 

Putu menyebut, keuntungan ini didapat karena manajemen berupaya mengurangi harga pokok penjualan. Di sisi lain, margin EBIT dan net profit margin turun masing-masing sebesar 110 bps menjadi 1,1% dan 70bps menjadi 0,2%.

Selain itu, Putu melihat, ERAA telah berhasil mengelola barang inventaris yang biasanya menjadi masalah besar bagi emiten ritel lain. Karenanya, NHKorindo masih merekomendasikan buy saham ERAA dengan target harga Rp 2.000 per saham. Harga ini mencerminkan PER 19,3 kali di tahun 2021.

ERAA memiliki risiko atas antusiasme peluncuran produk baru dan melonggarnya regulasi IMEI.

Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) menyerap belanja modal Rp 197 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×