Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) secara ketat kembali diberlakukan di DKI Jakarta sejak Senin, 14 September 2020. Pusat perbelanjaan boleh tetap buka meski dengan ketentuan jumlah pengunjung hanya sebesar 50% dari kapasitas.
Merespons hal ini, peretal ponsel PT Erajaya Swasembasa Tbk (ERAA) mendukung penuh dan akan mematuhi penerapan aturan tersebut. Manajemen Erajaya juga optimistis dapat menjaga keberlangsungan bisnisnya di tengah pengetatan kembali PSBB.
"Pengalaman dari implementasi PSBB tahap pertama telah mempersiapkan Erajaya dalam penerapan kebijakan secara internal terhadap operasional kantor dan karyawan, maupun penerapannya di jaringan retail kami," tutur Head of Legal & Corporate Secretary ERAA Amelia Allen kepada Kontan.co.id, Minggu (20/9).
Baca Juga: Perkembangan rencana akuisisi tambang batubara ABM Investama (ABMM)
Terlebih lagi, Erajaya melihat bahwa permintaan produk telepon seluler dan perangkat pendukung lainnya untuk bekerja dan belajar dari rumah tetap diminati terutama di masa pandemi sekarang. Oleh karena itu, Erajaya yakin, peluang untuk mendorong penjualan akan tetap ada.
Secara strategi, Erajaya akan tetap berfokus pada pengalaman konsumen di toko dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan. ERAA juga akan tetap agresif dalam mempromosikan produknya serta mengadakan pameran secara daring.
"Selain itu, mobile selling juga diterapkan bersama home delivery services langsung ke rumah pelanggan. Strategi tersebut berhasil menjaga penjualan Erajaya meskipun kondisi Covid-19 terjadi di semester pertama tahun ini," kata Amelia.
Sebagai gambaran, selama enam bulan pertama tahun ini, ERAA mencatatkan pertumbuhan laba 3,8% secara tahunan menjadi Rp 113,4 miliar. Akan tetapi, penjualan bersih ERAA turun 6,29%, dari Rp 15,43 triliun pada semester 1-2019 menjadi Rp 14,46 triliun pada semester 1-2020.
Baca Juga: Terimbas pandemi, Darmi Bersaudara (KAYU) merevisi target kinerja tahun 2020
Penurunan itu disebabkan penjualan segmen telepon selular dan tablet yang terkikis 10,33% menjadi Rp 10,76 triliun dari sebelumnya Rp 12 triliun. Sementara itu, penjualan segmen lainnya justru mengalami peningkatan. Penjualan segmen voucher misalnya, di semester I 2020 mampu meningkat 8,6% yoy menjadi Rp 2,14 triliun.
Selanjutnya: Begini cara emiten rumah sakit menyiasati pengetaan PSBB terhadap bisnis perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News