kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja emiten ritel tertekan hingga kuartal ketiga, simak rekomendasi sahamnya


Rabu, 18 November 2020 / 07:05 WIB
Kinerja emiten ritel tertekan hingga kuartal ketiga, simak rekomendasi sahamnya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Selain keempat emiten di atas, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) sebenarnya termasuk dalam konstituen indeks Kompas100. Akan tetapi sejauh ini MAPI belum merilis laporan keuangannya. 

Seperti kinerja emiten ritel lainnya, Chris memprediksi kinerja MAPI masih akan turun walaupun tidak sedalam LPPF maupun RALS. "Bisnis MAPI cenderung ke arah konsumsi, sehingga walaupun menurun tetap saja masih tetap ada penjualan," imbuh Chris. 

Sebastian menambahan, kinerja MAPI tidak akan terpukul begitu dalam karena segmentasi konsumen MAPI adalah kelas menengah ke atas yang masih memiliki daya beli baik di tengah pandemi Covid-19. Berbeda dengan golongan menengah bawah yang dibayang-bayangi PHK ataupun pemotongan gaji. 

Adapun Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika memperkirakan kinerja MAPI masih akan lebih baik dibanding kuartal sebelumnya karena terdorong program promo yang ditawarkan serta pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Namun adanya pembatasan jam operasi mal menyebabkan pembeli diwajibkan untuk melakukan take away. Menurut kami ini turut menjadi sentimen negatif bagi MAPI," imbuhnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/11).

Baca Juga: Penjualan menurun, laba Ace Hardware (ACES) melorot 26,60% di kuartal III-2020

Kendati dibayangi sentimen negatif, Putu masih merekomendasikan buy saham MAPI dengan target harga Rp 870. Rekomendasi ini terdorong target pasar MAPI yang menyasar kelas menegah ke atas yang diekspektasikan memiliki porsi disposable income yang jauh lebih besar. 

Selain itu, Putu juga menjagokan ERAA dengan target harga Rp 2.000. Saran ini mempertimbangkan kuatnya permintaan terhadap produk-produk elektronik di tengah penerapan PSBB.

Tidak jauh berbeda, Robert juga menganggap ERAA paling prospektif karena peraturan IMEI. Adanya rilis gadget baru seperti iPhone di akhir tahun atau awal tahun 2021 juga menjadi sentimen positif lainnya untuk ERAA. Ia pun merekomendasikan buy ERAA dengan target harga Rp 1.675. Adapun LPPF juga disarankan buy dengan target harga Rp 1.250 mengingat valuasinya yang murah saat ini. 

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Melemah, Peritel Modern Mulai Menghadapi Masalah

Sementara itu, Chris memandang emiten-emiten ritel anggota indeks Kompas100 itu sebenarnya masih menarik karena ke depannya akan ada vaksin Covid-19. "Vaksin corona yang mulai didistribusikan diharapkan dapat kembali meningkatkan ekonomi dari masyarakat sehingga secara konsumsi dapat kembali meningkat," ungkapnya.

Untuk saat ini, Chris cenderung menyarankan hold ERAA, ACES dengan target masing-masing Rp 2.000 dan Rp 1.800. Adapun LPPF, RALS, dan MAPI disarankan buy dengan target Rp 1.200, Rp 900, dan Rp 800. 

Baca Juga: Ini kata Aprindo saat peritel mamin jajakan produk di jalanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×