kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Kinerja Emiten Grup Sinarmas Masih Lesu, Cermati Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 03 Juni 2025 / 20:39 WIB
Kinerja Emiten Grup Sinarmas Masih Lesu, Cermati Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Booth Sinar Mas Agribisnis & Pangan saat Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024. Kinerja sejumlah emiten Grup Sinarmas tercatat masih lesu, tapi potensi perbaikan terbuka di sisa tahun 2025, meskipun tidak terlalu lebar.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah emiten Grup Sinarmas tercatat masih lesu. Meskipun begitu, potensi perbaikan kinerja masih terbuka di sisa tahun 2025, meskipun tidak terlalu lebar.

Mayoritas kinerja emiten Grup Sinarmas turun di tiga bulan pertama tahun 2025. 

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) misalnya mencatatkan laba bersih Rp 320,62 miliar per kuartal I 2025, turun signifikan dibandingkan periode sama tahun 2024 yang sebesar Rp 1,44 triliun.

Pendapatan usaha BSDE juga turun 28,44% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,7 triliun pada akhir Maret 2025, dari sebelumnya sebesar Rp 3,77 triliun per kuartal I 2024.

Baca Juga: Cek 6 Rekomendasi Saham Pilihan dari BNI Sekuritas untuk Hari Ini (2/6)

Kemudian, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatatkan pendapatan usaha Rp 508 miliar per kuartal. 2025, turun 7,5% yoy. Laba bersih DMAS Rp 355,5 miliar dengan marjin laba bersih sekitar 70%.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 21,72% pada kuartal I 2025, dari US$ 102,83 juta menjadi US$ 80,5 juta. Pendapatan usaha tercatat sebesar US$ 737,55 juta, berkurang 7,43% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 796,78 juta. 

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 140,11 juta pada kuartal I 2025, naik 7,16% yoy. Namun, pendapatan total turun 3% yoy per akhir Maret 2025.

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) membukukan kenaikan pendapatan ke Rp 21,15 triliun per 31 Maret 2025, dari sebelumnya Rp 17,88 triliun per Maret 2024. Namun, laba bersih turun menjadi Rp 134,23 miliar per kuartal I 2025, dari sebelumnya Rp 177,86 miliar per kuartal I 2024.

 

Analis Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan mengatakan, penurunan kinerja emiten-emiten dalam Grup Sinarmas pada kuartal pertama tahun ini sebagian besar disebabkan oleh tekanan sektoral dan faktor makroekonomi.

Untuk emiten properti, seperti BSDE dan DMAS, kinerja tertekan oleh lemahnya permintaan di awal tahun yang memperlambat realisasi pendapatan prapenjualan alias marketing sales. 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Pilihan dari MNC Sekuritas untuk Hari Ini (2/6)

“Di sisi lain, peningkatan beban operasional dan biaya bunga turut memberikan tekanan tambahan pada profitabilitas mereka,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (3/6).

Sementara itu, penurunan kinerja DSSA dipengaruhi langsung oleh melemahnya harga batubara global yang menekan pendapatan dan laba bersih. 

Untuk INKP, meskipun berhasil tetap mencatatkan laba, perusahaan terdampak oleh penurunan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) produk pulp dan kertas. 

“SMAR juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan didukung oleh stabilnya harga crude palm oil (CPO),” katanya.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany menyampaikan, penurunan kinerja emiten Grup Sinarmas disebabkan beberapa faktor.

Untuk BSDE, penurunan pendapatan dan laba bersih yang cukup tajam disebabkan oleh adanya penyesuaian pasar usai pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Ini mengingat kondisi ekonomi nasional pada kuartal I 2025 memiliki tantangan yang cukup berat.

Meskipun secara tahunan DMAS menunjukkan kinerja negatif, namun kinerja secara kuartalan DMAS menunjukkan hasil yang positif. Sebab, pendapatan bertumbuh 48,1% secara kuartalan (qoq) dan laba bersih tumbuh sebesar 68,9% qoq. 

“Tercatat, segmen data center menjadi penopang utama dalam pendapatan DMAS,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (3/6).

Lalu, kinerja DSSA dipengaruhi oleh bisnis pertambangannya yang memiliki proporsi sebesar 92% dari total pendapatan konsolidasinya. 

“Sementara, INKP mencatatkan penurunan pendapatan turun tetapi mencatatkan kenaikan laba bersih karena disebabkan oleh pendapatan lain-lain dan juga selisih nilai kurs,” paparnya.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×