kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja emiten-emiten ini diproyeksikan akan pulih pada semester II-2020, apa saja?


Rabu, 01 Juli 2020 / 19:30 WIB
Kinerja emiten-emiten ini diproyeksikan akan pulih pada semester II-2020, apa saja?
ILUSTRASI. Iklim bisnis dan ekonomi pada semester kedua 2020 diperkirakan akan mulai menunjukkan perbaikan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Optimisme serupa juga diungkapkan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA), selaku emiten yang bergerak di sektor energi (batubara). Saat ini PTBA masih menggunakan target yang dipasang sejak awal tahun sebagai panduan operasional.

Hal ini seiring dengan perkiraan manajemen PTBA terkait pulihnya aktivitas perekonomian yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan batubara. “Sampai saat ini, kami masih menggunakan rencana awal,” ujar Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie kepada Kontan.co.id, Rabu (1/7).

Sebagai gambaran, konstituen Indeks Kompas100 ini merencanakan produksi batubara sebesar 30,3 juta ton untuk tahun 2020 atau naik 4% dari realisasi tahun sebelumnya yang hanya 29,1 juta ton.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) menurunkan capex tahun ini menjadi US$ 250 juta

Selain itu, target angkutan pada 2020 dipasang menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13% dari realisasi angkutan kereta api pada tahun 2019 sebesar 24,2 juta ton. Sedangkan untuk volume penjualan batubara tahun 2020, emiten pelat merah ini menargetkan untuk meningkatkan penjualan menjadi 29,9 juta ton, meningkat 8% dari realisasi penjualan batu bara pada tahun 2019 sebesar 24,7 juta ton.

Target ini terdiri dari penjualan batubara domestik sebesar 21,6 juta ton dan penjualan batubara ekspor sebesar 8,3 juta ton. Emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini juga tetap kekeh mempertahankan alokasi belanja modalnya, yakni Rp 4 triliun.

Per kuartal pertama 2020, Apollonius mengatakan PTBA telah menghabiskan capex senilai Rp 408 miliar. Sebagian besar digunakan untuk proyek-proyek pengembangan seperti setoran modal pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel-8.

Namun, dia masih belum bisa mengungkap ihwal serapan capex Bukit Asam untuk periode kuartal kedua 2020.

Baca Juga: Enam Proyek Smelter BUMN Ini Tertunda Karena Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×