kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja emiten-emiten ini diproyeksikan akan pulih pada semester II-2020, apa saja?


Rabu, 01 Juli 2020 / 19:30 WIB
Kinerja emiten-emiten ini diproyeksikan akan pulih pada semester II-2020, apa saja?
ILUSTRASI. Iklim bisnis dan ekonomi pada semester kedua 2020 diperkirakan akan mulai menunjukkan perbaikan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Iklim bisnis dan ekonomi pada semester kedua 2020 diperkirakan akan mulai menunjukkan perbaikan. Analis menilai, kinerja sejumlah sektor akan membaik di sepanjang paruh kedua 2020.

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, di semester kedua 2020 diperkirakan akan ada kenaikan kinerja dari emiten sektor pertambangan, utamanya yang berhubungan dengan energi. Hal ini selaras dengan pemulihan berbagai aktivitas bisnis dan ekonomi.

Kinerja emiten sektor konstruksi juga diprediksi akan membaik di semester kedua. Sebab emiten di sektor ini akan mendapatkan realisasi anggaran di kuartal ketiga dan keempat. “Selebihnya, sektor barang konsumer diperkirakan masih bertahan dan juga sektor retail yang membutuhkan waktu untuk bangkit kembali,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Rabu (7/1).

Baca Juga: Campina Ice Cream Industry (CAMP) menargetkan penjualan senilai Rp 945 miliar di 2020

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta juga mengamini kinerja emiten sektor energi berpotensi pulih pada semester kedua 2020. Hal ini berkaitan dengan permintaan yang mulai menunjukkan pemulihan seiring dengan pulihnya aktivitas perekonomian secara global.

Sementara itu, Aria menilai sektor perkebunan masih belum ada peningkatan. Selain itu, kinerja emiten sektor telekomunikasi juga kemungkinan tidak terlalu bertumbuh.

Dus, Aria merekomendasikan investor untuk melirik saham-saham yang masih defensif seperti di saham barang konsumsi. Investor juga bisa mencermati saham sektor keuangan dan properti seiring dengan potensi meningkatnya pertumbuhan kinerja. “Sektor tambang yang berhubungan dengan energi juga akan terdorong,” tutup dia.

Baca Juga: Laba naik di kuartal I, simak rekomendasi saham Indocement (INTP)

Tak revisi target

Optimisme serupa juga diungkapkan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA), selaku emiten yang bergerak di sektor energi (batubara). Saat ini PTBA masih menggunakan target yang dipasang sejak awal tahun sebagai panduan operasional.

Hal ini seiring dengan perkiraan manajemen PTBA terkait pulihnya aktivitas perekonomian yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan batubara. “Sampai saat ini, kami masih menggunakan rencana awal,” ujar Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie kepada Kontan.co.id, Rabu (1/7).

Sebagai gambaran, konstituen Indeks Kompas100 ini merencanakan produksi batubara sebesar 30,3 juta ton untuk tahun 2020 atau naik 4% dari realisasi tahun sebelumnya yang hanya 29,1 juta ton.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) menurunkan capex tahun ini menjadi US$ 250 juta

Selain itu, target angkutan pada 2020 dipasang menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13% dari realisasi angkutan kereta api pada tahun 2019 sebesar 24,2 juta ton. Sedangkan untuk volume penjualan batubara tahun 2020, emiten pelat merah ini menargetkan untuk meningkatkan penjualan menjadi 29,9 juta ton, meningkat 8% dari realisasi penjualan batu bara pada tahun 2019 sebesar 24,7 juta ton.

Target ini terdiri dari penjualan batubara domestik sebesar 21,6 juta ton dan penjualan batubara ekspor sebesar 8,3 juta ton. Emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini juga tetap kekeh mempertahankan alokasi belanja modalnya, yakni Rp 4 triliun.

Per kuartal pertama 2020, Apollonius mengatakan PTBA telah menghabiskan capex senilai Rp 408 miliar. Sebagian besar digunakan untuk proyek-proyek pengembangan seperti setoran modal pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel-8.

Namun, dia masih belum bisa mengungkap ihwal serapan capex Bukit Asam untuk periode kuartal kedua 2020.

Baca Juga: Enam Proyek Smelter BUMN Ini Tertunda Karena Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×