kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Kinerja emiten CPO cemerlang hingga akhir tahun


Minggu, 12 November 2017 / 19:03 WIB
Kinerja emiten CPO cemerlang hingga akhir tahun


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 ini bisa jadi tahun kebangkitan para emiten produsen crude palm oil (CPO). Pasalnya, hingga kuartal ketiga tahun ini para emiten ini berhasil mencatat pertumbuhan laba yang cukup baik.

Ambil contoh PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP). Anak usaha grup Salim ini mencatat pertumbuhan laba hingga 134% year-on-year (yoy) di kuartal ketiga. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang juga anak usaha grup ini mencatat pertumbuhan laba hingga 34% yoy berkat peningkatan produksi.

Tak kalah, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pun mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 30,31% yoy dan laba sebesar 22,76%. Laba PT Sampoerna Agro Lestari Tbk (SGRO) bahkan tumbuh hingga hingga 773,56% yoy lantaran adanya peningkatan volume produksi selama sembilan bulan terakhir.

Salah satu faktor yang mendorong kinerja menawan emiten CPO di triwulan ketiga tahun ini, menurut Analis NH Korindo Joni Wintarja, ialah karena faktor cuaca pasca el nino. "Cuaca jelas jadi salah satu faktor utama karena hal tersebut membuat produksi kelapa sawit perusahaan jadi meningkat," ujar Joni kepada KONTAN, Jumat (9/11).

Faktor lain, menurut Joni, ialah harga. Sepanjang tahun ini, harga CPO sudah naik cukup banyak. Pergerakan harganya pun cukup stabil sepanjang tahun ini sehingga mampu membuat para emiten produsen minyak kelapa sawit ini berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang tinggi.

Kinerja yang sudah baik selama tiga kuartal terakhir ini pun diperkirakan mampu berlanjut hingga akhir tahun nanti. Berkat ini pula, Joni melihat sektor perkebunan bisa jadi sektor pilihan di paruh kedua tahun ini.

"Emiten CPO masih punya potensi untuk melanjutkan kinerja baiknya. Kondisi permintaan barangnya pun nampaknya masih bagus karena CPO ini termasuk kebutuhan pokok sehingga sektor ini bisa jadi pilihan di sisa tahun ini," terangnya.

Joni merekomendasikan buy untuk saham LSIP dengan target harga sebesar Rp 1.970 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×