Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tersendat seiring potensi peningkatan pasokan. Produsen diperkirakan menambah kapasitas produksi untuk mengantisipasi dampak La Nina.
Mengutip Bloomberg, Jumat (10/11), Dewan Minyak Sawit Malaysia melaporkan stok minyak sawit Malaysia per Oktober naik 8,4% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 2,19 juta metrik ton. Ini angka tertinggi sejak Januari 2016. Selain itu, produksi naik 12,9% menjadi 2,01 juta ton. Angka ekspor juga meningkat 2% menjadi 1,55 juta ton.
Sedangkan menurut surveyor kargo Intertek, ekspor CPO turun 2,5% periode 1-10 Oktober menjadi 448.349 ton.
Peningkatan produksi disinyalir sebagai antisipasi terhadap La Nina, di mana cuaca berpotensi menjadi lebih banyak hujan di area Malaysia dan Indonesia. Pusat prediksi iklim AS telah menemukan indikator lemah terbentuknya La Nina di Samudra Pasifik.
Sebagai informasi, Jumat (10/11) pukul 14.15 WIB, harga CPO untuk pengiriman Januari 2018 di Malaysia Derivative Exchange terkoreksi 1,14% ke level RM 2.777 per metrik ton.
Sementara, harga fisik per 9 November untuk CPO Malaysia adalah RM 2.780 per ton atau setara US$ 663 per ton. Sedangkan harga fisik di Indonesia pada periode sama adalah US$ 692,50 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News