Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Meski demikian, pendapatan emiten penghuni Indeks Kompas100 ini mengalami kenaikan menjadi US$ 690,33 juta. Pendapatan DOID naik sebesar 8,3% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu.
Kepada Kontan.co.id, Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan, salah satu penyebab turunnya laba DOID adalah turunnya harga batubara. “Karena harga batubara tahun lalu dengan tahun ini berbeda,” ujarnya, Rabu (30/10).
Baca Juga: Pasca rilis kinerja kuartal III 2019, timbang rekomendasi saham Bukit Asam (PTBA)
Nasib berbeda dialami oleh PT Indika Energy Tbk (INDY). Pada kuartal III 2019, pendapatan emiten anggota Kompas 100 ini turun 4,6% menjadi US$ 2,08 miliar. INDY juga harus mengalami kerugian sebesar US$ 8,6 juta.
Padahal, pada kuartal III 2018, INDY masih menikmati laba bersih senilai US$ 112,20 juta.
Managing Director sekaligus CEO Indika Energy Aziz Armand mengatakan, harga batubara yang terus melemah menjadi penekan kinerja perusahaan.
“Faktor eksternal yaitu pelemahan harga batubara yang berkelanjutan di tahun 2019 memberi dampak terhadap kinerja keuangan Indika Energy,” ujar Aziz dalam keterangan rilis, Kamis (31/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News