Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kinerja emiten properti memang tak tumbuh kencang tahun ini. Namun bukan berarti emiten properti lantas memperlambat ekspansinya.
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya PT Grahabuana Cikarang dan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) berniat membangun kawasan terpadu di Cikarang. Di situ, akan ada hotel bintang lima, apartemen, kondominium, danĀ pusat perbelanjaan.
Nah, mega proyek ini memiliki nilai sebesar US$ 1 miliar. Jika menilai nilai tukar Rupiah terhadap Dollar di sekitar Rp 11.500, berarti investasi proyeknya berjumlah Rp 11,5 triliun.
Pembangunan proyek ini memiliki 2 tahap. Pada tahap pertama, pembangunan yang dilakukan mencapai 12 hektar. Di situ, PLIN memegang porsi 70% dan KIJA yakni 30%. Lalu di tahap kedua, luas lahannya yakni 4 hektar.
Di proyek tersebut, giliran KIJA yang memiliki porsi mayoritas 70% dan PLIN yaitu 30%. Dari proyek joint venture itu, KIJA dan PLIN membangun 2 anak usaha.
Untuk tahapan 12 hektar, anak usahanya akan diberi nama PT Plaza Indonesia Jababeka. Lalu untuk tahapan 4 hektar, nama anak usahanya yakni PT Jababeka Plaza Indonesia.
"Pembangunan dan penjualannya akan dimulai pada akhir 2014," ungkap Managing Director Grahabuana Cikarang, Suteja Sidarta, usai paparan publik, Rabu, (21/5).
Ia bilang, pembangunan fase pertama akan rampung dalam waktu 4 tahun. Kemudian untuk fase kedua, waktu pembangunannya akan memakan waktu yang hampir sama. Sehingga, secara keseluruhan, proyek ini membutuhkan 8 tahun untuk selesai.
Untuk biaya investasinya, KIJA akan memanfaatkan dana internal dan eksternal. Pada kuartal pertama 2014, kas dan setara kas emiten ini tercatat Rp 364,52 miliar. Lalu untuk dana eksternal, KIJA akan meraih pinjaman perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News