kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepercayaan pelaku pasar di emerging market pudar, rupiah melemah


Kamis, 11 Oktober 2018 / 18:23 WIB
Kepercayaan pelaku pasar di emerging market pudar, rupiah melemah
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih pudarnya kepercayaan investor asing pada pasar keuangan di emerging market, termasuk Indonesia, membuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga masih melemah di penutupan perdagangan, Kamis (11/10).

Megutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat ditutup melemah 0,23% ke Rp 15.235 per dollar AS. Kompak, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga tercatat melemah 0,25% ke Rp 15.253 per dollar AS.

Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto mengatakan, rupiah masih melemah sejak awal pekan ini karena pasar keuangan di emerging market belum mendapat kepercayaan para pelaku pasar. Pasar saham yang hari ini juga tercatat melemah memberi sinyal bahwa, pasar keuangan Indonesia memang belum dilirik para pelaku pasar.

Namun, Andri menilai pelemahan rupiah hari ini tidak sedalam pelemahan rupiah beberapa hari lalu. Penyebabnya, dari dalam negeri, BI terus melakukan intervensi. Selain itu, aturan baru mengenai transaksi pasar domestic non-deliverable forward (DNDF) juga Andri nilai bisa meredam pelemahan rupiah.

"Perjanjian swap Indonesia dengan Singapura juga berkontribusi dalam menjaga rupiah hari ini yang tidak terlalu dalam terkoreksi," kata Andri, Kamis (11/10).

Pergerakan nilai tukar rupiah besok akan dipengaruhi oleh penantian pelaku pasar akan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) setelah, Rabu (10/10) PT Pertamina resmi menaikkan harga BBM nonsubsidi. "Naiknya harga BBM bisa memperkecil defisit transaksi berjalan," kata Andri.

Namun, Andri memproyeksikan pergerakan rupiah pada perdagangan Jumat (12/10) masih akan sama seperti saat ini, karena masih belum pulihnya kepercayaan pelaku pasar pada pasar keuangan negara berkembang. Selagi pelaku pasar juga menunggu data inflasi AS yang akan keluar besok, Andri memproyeksikan rupiah besok bergerak di rentang Rp 14.170 per dollar AS hingga Rp 14.250 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×