Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (24/11/2025), melanjutkan reli akhir pekan lalu seiring meningkatnya keyakinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuannya pada Desember.
Sentimen ini membantu investor mengabaikan kekhawatiran terkait valuasi saham-saham teknologi yang dianggap terlalu tinggi.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat pada Selasa (25/11/2025), Cermati Sentimennya
Melansir Reuters, Dow Jones naik 202,86 poin (0,44%) menjadi 46.448,27, S&P 500 menguat 102,13 poin (1,55%) ke 6.705,12, dan Nasdaq melompat 598,92 poin (2,69%) ke 22.872,01
Dari 11 sektor di S&P 500, komunikasi mencatat kenaikan tertinggi. Sementara consumer staples dan energi menjadi satu-satunya sektor yang melemah.
Memulai pekan yang dipersingkat libur Thanksgiving, indeks-indeks utama AS mencatatkan kenaikan solid.
Baca Juga: Berencana Ekspansi RS Baru, Simak Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina (HEAL)
Saham-saham teknologi raksasa dalam kelompok "Magnificent Seven" mendorong Nasdaq memimpin penguatan.
Rilis sejumlah data ekonomi yang tertunda akibat penutupan pemerintahan selama enam minggu menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja dan inflasi yang tetap tinggi.
Data tersebut memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga ketiga sekaligus terakhir pada 2025 dalam pertemuan Desember.
Optimisme Pasar Naik
Komentar bernada dovish dari Gubernur Fed Christopher Waller, Presiden Fed New York John Williams, dan Presiden Fed San Francisco Mary Daly ikut menopang sentimen, meski beberapa pejabat lain menyuarakan pandangan berbeda.
“Pasar semakin yakin pemangkasan suku bunga akan terjadi Desember,” ujar Robert Pavlik, Senior Portfolio Manager Dakota Wealth.
Berdasarkan CME FedWatch, pasar kini memperkirakan peluang 85% terjadinya rate cut, melonjak dari 42,4% sepekan sebelumnya.
Baca Juga: Menjelajah Banyak Token Blockchain Kini Bisa Hanya Dari Satu Aplikasi
Data ekonomi lainnya masih akan dirilis pekan ini, mulai dari penjualan ritel, harga produsen, hingga pesanan barang tahan lama.
Indikator independen seperti indeks harga rumah Case-Shiller, survei kepercayaan konsumen Conference Board, dan data penjualan rumah tertunda juga akan menjadi perhatian.
Musim laporan kinerja kuartal III hampir rampung. Hingga Jumat lalu, 95% perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja, dengan 83% di antaranya mencatatkan hasil di atas ekspektasi. Analis kini memproyeksikan pertumbuhan laba agregat sebesar 14,7%, naik signifikan dari estimasi 8,8% pada 1 Oktober (LSEG).
Fokus pada Konsumen Jelang Musim Belanja Liburan
Pekan ini menandai dimulainya musim belanja liburan di AS. Kondisi konsumen, yang menyumbang sekitar 70% perekonomian AS, akan diperhatikan ketat di tengah meningkatnya pengumuman PHK dan survei yang melemah.
Meski begitu, National Retail Federation memperkirakan total belanja liburan akan menembus US$1 triliun untuk pertama kalinya.
Laporan kinerja beberapa perusahaan ritel seperti Best Buy juga akan dirilis pekan ini.
Baca Juga: Intip Saham Net Sell Terbesar Asing Saat IHSG Catat Rekor Baru, Senin (24/11)
Kekhawatiran Valuasi Teknologi Masih Ada
Proyeksi kuat Nvidia pekan lalu belum mampu meredam kekhawatiran akan potensi bubble AI. Secara bulanan, S&P 500 dan Nasdaq masih berada di jalur mencatatkan penurunan.
Sentimen pasar kembali mendapat dorongan dari proyeksi Deutsche Bank yang memperkirakan S&P 500 dapat menembus 8.000 pada akhir tahun depan salah satu prediksi paling bullish dari lembaga keuangan global.
Baca Juga: Wall Street Menguat di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Saham Bristol-Myers naik 3,3% setelah Bayer mengumumkan data positif uji klinis obat kardiovaskular, yang turut meningkatkan keyakinan terhadap kandidat obat milvexian milik Bristol-Myers.
Saham Centene dan Oscar Health masing-masing melonjak 4,6% dan 22,3% menyusul laporan bahwa Presiden Trump mempertimbangkan memperpanjang subsidi Affordable Care Act selama dua tahun.
Selanjutnya: Pemerintah Investigasi Sengketa Lahan Kalla & GMTD
Menarik Dibaca: Cara Menghasilkan Uang dari Tiktok Untuk Pemula di Tahun 2025, Cek Panduannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













