Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan Kamis (11/10). Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.00 WIB, rupiah melemah 0,44% ke level Rp 15.268 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh kecemasan para pelaku pasar terhadap diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF pada tahun ini dari 3,9% menjadi 3,7%. “Para pelaku pasar juga merespons negatif kejatuhan pasar saham global, khususnya di AS pada perdagangan kemarin,” katanya.
Selain itu, sentimen ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS oleh The Federal Reserves di bulan Desember masih membayangi rupiah walaupun Presiden AS, Donald Trump, mengkritik kebijakan agresif tersebut.
Di sisi lain, belum ada sentimen positif dari dalam negeri yang bisa menopang pergerakan rupiah. Justru para pelaku pasar sempat dilanda kekhawatiran akibat ketidakpastian kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
“Pasar melihat kenaikan harga minyak dunia bisa membebani APBN dan CAD jika tidak ada respons dari pemerintah Indonesia,” terang Faisyal.
Hingga penutupan nanti, belum ada tanda-tanda rupiah bakal mengalami penguatan. Rupiah baru berpeluang menguat pada akhir pekan nanti. Itu pun bergantung pada hasil data CPI AS yang dirilis malam nanti.
Faisyal memprediksi, hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.220—Rp 15.280 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News