kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepemilikan asing di obligasi korporasi menggemuk, tapi porsi stagnan


Senin, 09 Desember 2019 / 21:01 WIB
Kepemilikan asing di obligasi korporasi menggemuk, tapi porsi stagnan
ILUSTRASI. Obligasi. KONTAN/Baihaki/9/8/2016


Reporter: Danielisa Putriadita, Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan mengatakan porsi asing di obligasi korporasi belum tumbuh sebesar porsi kepemilikan asing di SUN karena likuiditas obligasi korporasi belum sebaik SUN. Sementara, asing lebih tertarik pada instrumen yang likuid.

"Volume transaksi obligasi negara capai Rp 13 triliun per hari sementara volume transaksi obligasi korporasi hanya sekitar Rp 1 triliun per hari, jadi likuiditas obligasi negara lebih baik di pasar sekunder," kata Ariawan, Senin (9/12).

Baca Juga: Pembukaan rekening tabungan baru secara online mulai ramai

Dengan begitu, Ariawan memperkirakan investor asing yang masuk ke obligasi korporasi cenderung memiliki tujuan investasi jangka panjang yang akan memegang obligasi hingga jatuh tempo.

Meski begitu, Ariawan mengapresiasi peningkatan outstanding asing di obligasi korporasi. Menurut Ariawan, seiring dengan tumbuhnya outstanding asing di obligasi korporasi maka likuiditas obligasi korporasi di pasar sekunder juga bisa meningkat.

"Likuiditas yang meningkat bisa menarik lebih banyak investor asing untuk masuk ke obligasi korporasi sehingga porsi kepemilikan asing juga memungkinkan untuk naik," kata Ariawan.

Katalis positif lain yang mendukung pertumbuhan minat pada obligasi korporasi berasal dari tren penurunan suku bunga yang masih berlanjut di tahun depan. 
Ariawan mengatakan yield di tahun depan berpotensi turun seiring tren penurunan suku bunga. Harga obligasi korporasi pun bisa ikut naik. Sehingga, investor tidak hanya mendapat kupon tetapi juga capital gain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×