kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepemilikan asing di MTN naik 65,47%


Jumat, 21 Maret 2014 / 17:51 WIB
Kepemilikan asing di MTN naik 65,47%
ILUSTRASI. Sambal Gami, salah satu jenis sambal khas Nusantara yang tersebar di Kalimantan (Youtube/Manjur Makan_


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kepemilikan asing di surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) meningkat tajam. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kepemilikan asing di MTN denominasi rupiah naik hingga 65,47% menjadi Rp 2,601 triliun pada periode pekan pertama Februari 2014 ketimbang periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar Rp 898 miliar.

OJK mencatat MTN denominasi rupiah  periode pekan pertama Februari 2014 dipegang oleh investor individual asing sebanyak Rp 185 miliar. Kemudian, investor reksadana asing sekitar Rp 90 miliar, institusi keuangan asing sekitar Rp 420 miliar dan investor lainnya sebanyak Rp 1,906 triliun.

Sedangkan untuk investor lokal pada periode ini memegang MTN rupiah dengan total Rp 8,40  triliun. Nilai tersebut juga turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 9,9 triliun.

Penurunan terlihat pada investor korporasi lokal dari Rp 1,532 triliun menjadi hanya Rp 1,12 triliun. Investor reksadana lokal juga mengurangi kepemilikannya di MTN dari Rp 2,14 triliun menjadi hanya Rp 2 triliun.

 Demikian juga dengan investor sekuritas yang turun dari Rp 20 miliar menjadi hanya Rp 15 miliar. Investor institusi keuangan turun dari Rp 4,88 triliun menjadi hanya Rp 3,60 triliun.

Lalu, investor yayasan kepemilikannya juga turun dari Rp 195 miliar menjadi Rp 182 miliar dan investor lainnya sebelumnya memegang Rp 10 triliun dan periode saat ini justru tidak memegang MTN. Sedangkan kepemilikan individu dan asuransi di MTN mencatat kenaikan.

MTN dengan denominasi dollar Amerika Serikat (AS) juga naik menjadi RP 2,33 triliun. Sedangkan pekan pertama tahun lalu hanya sekitar Rp 2,017 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×