Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pekan lalu terpuruk, indeks sektor teknologi berhasil memimpin pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (18/5). IHSG menutup perdagangan hari ini dengan menguat 2,24% ke level 6.793,41 dengan indeks sektor teknologi menguat 5,57% dalam sehari.
Dengan kapitalisasi jumbo kenaikan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com (BUKA) berhasil menjadi penggerak indeks IDX sektor teknologi sekaligus IHSG. GOTO menyumbang kenaikan paling besar pada IHSG senilai 92 poin dan BUKA berkontribusi sebesar 3 poin.
Sebagai gambaran, pada perdagangan Rabu (18/5), saham GOTO terbang 24% atau naik Rp 48 ke posisi Rp 248. Sementara, BUKA menutup perdagangan dengan menguat 7,80% ke posisi Rp 304 per saham.
Baca Juga: Wall Street Merosot di Tengah Rencana Agresif The Fed
Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menuturkan, IHSG berpotensi rebound setelah koreksi cukup dalam pada pekan lalu. Sama halnya dengan saham-saham teknologi sudah banyak mengalami dan punya potensi rebound mengikuti jejak IHSG.
Meski berhasil keluar dari tekanan dalam dua hari terakhir ini, Paulus menilai secara tren saham-saham teknologi ini belum bisa disebut memasuki tren bullish. "Secara tren belum bisa dikatakan memasuki tren bullish, seperti GOTO yang kalau dilihat harganya masih cenderung melemah sejak awal IPO," kata Paulus kepada Kontan.co.id, Rabu (18/5).
Sementara, Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan mencermati kenaikan saham-saham teknologi, seperti GOTO dan BUKA tidak dilandasi dari faktor fundamental. Dia berpendapat kenaikan ini mahal disebabkan oleh persepsi investor yang menilai banyak saham teknologi yang mulai murah dan layak untuk dikoleksi.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjutkan Rebound Pada Perdagangan Kamis (18/5)
"Secara valuasi BUKA dibandingkan saham-saham di Indonesia masih lebih murah. Sedangkan GOTO dinilai lebih premium, persepsi investor melihat harganya yang sudah turun jauh dari harga IPO sehingga kemungkinan investor menilai ini saat untuk buy the dip," papar Farras, Rabu (18/5).
Senada dengan Paulus, Farras menjelaskan untuk melihat tren pada saham teknologi ini, pelaku pasar perlu mencermati pergerakannya minimal pada akhir perdagangan pekan ini. Jika dilihat ke belakang, dia menilai saham-saham teknologi masih dalam fase downtrend.
Baca Juga: IHSG Melesat 2,24% Disokong Sektor Teknologi Pada Rabu (18/5)
Hal ini bisa tercermin dari pergerakan indeks IDX sektor teknologi. Sepanjang tahun berjalan indeks sektor teknologi ini tercatat sudah turun 17,48%. Dilihat secara year to date, sektor ini masih menjadi yang paling anjlok di antara sektor lainnya.
Sementara, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai kenaikan saham-saham teknologi ini salah satunya disebabkan adanya rotasi sektor. "Investor asing lepas dari saham-saham primadona misalnya saham-saham keuangan, mereka shifting salah satunya ke sektor consumer goods dan hari ini ke saham teknologi," pungkas Wawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News