Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten telah menghitung perkiraan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan. Nilainya juga lebih besar dibanding tahun ini.
Lebih besarnya capex tahun depan memang menunjukan optimisme makroekonomi 2018 yang lebih kondusif. BNI Sekuritas memprediksi, pertumbuhan ekonomi 2018 akan membaik jadi 5,3%. Tahun ini, perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional 5,16%.
Kenaikan angka pertumbuhan itu mengindikasikan permintaan pasar yang terus meningkat. Sehingga, emiten harus mengimbanginya dengan meningkatkan kapasitas produksi dan layanan konsumen. "Karena hal itu capex akan naik yang di antaranya untuk ekspansi usaha," ujar Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman kepada KONTAN, Kamis (2/11).
Pemerintah tahun depan juga akan terus melanjutkan program akselerasi perekonomian. Hal ini akan membuat sejumlah sektor bisnis menarik. Menurut Norico, sektor perbankan, infrastruktur, konsumer, properti dan komoditas masih akan prospektif tahun depan.
Dia juga menggarisbawahi, tahun depan mulai mendekati tahun politik. Pada momen seperti ini, perputaran perekonomian pada umumnya lebih menggeliat. "Perhelatan tahun politik pilkada 2018 dan pilpres 2019 akan meningkatkan daya beli masyarakat dimana selama perhelatan politik biasanya belanja konsumen cukup tinggi dengan banyaknya uang beredar untuk mendanai kampanye," jelas Nico.
PT Matahari Departmen Store Tbk (LPPF) sudah lebih dulu melihat potensi tahun politik ini. Manajemen LPPF dalam riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyampaikan, daya beli masyarakat cenderung meningkat pada tahun pra-pemilihan umum.
Ditambah dengan basis kinerja 2017 yang kurang optimal, maka manajemen optimistis kinerjanya bakal kembali rebound tahun depan. Berdasarkan hal ini, Christine Natasha, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia merevisi rekomendasinya menjadi trading buy dari sebelumnya hold. Adapun target harga yang ditetapkan Rp 10.100 per saham.
Harga ini mencerminkan price earning ratio (PER) 13,6 kali. "Ini juga karena harga saham LPPF sudah turun tajam sehingga potensi kenaikan terhadap harga target baru kami menjadi lebih tinggi," jelasnya dalam riset 2 November 2017.
Meski demikian, bukan berarti tahun depan tanpa tantangan. Norico memprediksi, ada sejumlah sektor yang masih akan tertekan tahun depan. Selain ritel, sektor transportasi darat juga berpotensi tertekan. "Ini akibat berkembangnya ecommerce," imbuhnya.
Sentimen negatif juga bisa saja bisa muncul, dan peluangnya besar datang dari luar negeri. Kemungkinan The Fed yang menaikkan suku bunga secara agresif bisa menjadi sentimen negatif. Demikian halnya dengan krisis politik di Korea Utara yang terus berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News