Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten telah mengambil ancang-ancang menjalankan bisnis tahun depan. Dana untuk berekspansi pun sudah mulai dihitung.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) misalnya. Emiten grup Barito ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 240 juta tahun depan, sekitar 60% lebih besar dibandingkan anggaran tahun ini. Chandra Asri akan menggunakan belanja modal tahun depan untuk memperbesar kapasitas produksi.
Dari sektor konstruksi, ada PT PP Tbk (PTPP) yang menyiapkan capex Rp 25 triliun. Angka ini meningkat sekitar 19% dibanding capex tahun ini, Rp 21 triliun.
Tapi, persentase itu bisa naik lebih besar lagi mengingat serapan capex PTPP tahun ini diperkirakan hanya sekitar Rp 10 triliun. PTPP akan membagi capex untuk ekspansi sejumlah anak usahanya di sektor energi, infrastruktur dan low cost residential.
Tak ketinggalan, PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI) yang menyiapkan capex US$ 84 juta-US$ 95,5 juta tahun depan. Capex yang berasal dari sebagian dana hasil initial public offering (IPO) itu lebih besar sekitar 20%-30% dibanding anggaran tahun ini, US$ 75 juta.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga tengah menghitung capex tahun depan untuk pengembangan bisnisnya. "Capex tahun depan kurang lebih sama seperti tahun ini," ujar Direktur Utama KLBF Vidjongtius kepada KONTAN, Kamis (2/11).
Tahun ini, KLBF menganggarkan capex Rp 1,2 triliun. Kalbe menggunakan belanja modal ini untuk pembangunan tiga pabrik yang waktu pengerjaannya diperkirakan memakan waktu selama tiga tahun.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyiapkan capex Rp 1,6 triliun. Meski tidak berbeda jauh dengan capex tahun ini, tapi alokasi penggunaan dana capex tersebut sama seperti emiten lain kebanyakan, yakni untuk ekspansi dan pengembangan distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News