kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

Kemungkinan default Yunani seret bursa Asia ke level terendah dalam setahun


Senin, 12 September 2011 / 15:34 WIB
Kemungkinan default Yunani seret bursa Asia ke level terendah dalam setahun
ILUSTRASI. Karyawan memotret layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Sejak pembukaan tadi pagi hingga sore ini, bursa Asia masih tampak memerah. Pada pukul 15.55 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 2,3% menjadi 118,03. Ini merupakan penurunan terbesar dalam setahun terakhir atau sejak Agustus 2010 lalu.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang anjlok 2,3% yang merupakan level terendah sejak April 2009. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 3,7%, indeks Hang Seng Hongkong anjlok 4%, dan indeks BSE Sensitive Index India turun 2,2%.

Sejumlah saham dengan kapitalisasi besar dilanda aksi jual. Salah satunya, COmmonwealth Bank of Australia yang melorot 4,1% di Sydney. Lalu, ada pula Toyota Motor Corp yang turun 2,1% di Tokyo, HSBC Holdings Plc yang turun 4,7% di Hongkong, dan BHP Billiton Ltd yang turun 3,9% di Sydney. Sedangkan Cochlear Ltd terjungkal 20% setelah mengumumkan penarikan kembali (recall) produknya.

Isu utama jebloknya bursa di kawasan Asia hari ini masih menyangkut kemungkinan default Yunani atas utangnya. Jika hal itu betul terjadi, investor khawatir krisis tersebut akan menjalar ke sistem perbankan global.

"Situasi di Eropa kemungkinan akan kian bertambah buruk ketimbang berubah menjadi lebih baik. Pasar Asia akan mengalami penurunan lebih dalam lagi. Sedangkan negara-negara dengan perekonomian besar akan ikut terseret ke dalam krisis," urai Erwin Sanft, deputy head of Asian equities research BNP Paribas SA di Hongkong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×