kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kemilau menyilaukan simpanan emas fisik digital di saat pandemi


Jumat, 18 September 2020 / 19:29 WIB
Kemilau menyilaukan simpanan emas fisik digital di saat pandemi
ILUSTRASI. Koin emas keluaran Treasury


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona dan perlambatan ekonomi dunia, kinerja perdagangan emas fisik digital justru terus catatkan tren positif. 

Head of Marketing & Communication Treasury Narantara Sitepu mengatakan, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki simpanan emas menjadi pendorong utama. Hal ini terindikasi dari melonjaknya permintaan emas fisik digital 24 karat. Bahkan frekuensi beli emas di platform Treasury meningkat hingga dua digit.

“Berdasarkan catatan kami, permintaan terhadap emas fisik digital 24 karat terus meningkat, tren pembelian emas fisik digital secara gramasi tumbuh hampir 40% hingga akhir semester pertama 2020. Minat masyarakat Indonesia untuk memiliki emas terus meningkat, meskipun harga emas melonjak lebih dari 39% sejak pemerintah mengumumkan temuan kasus Covid-19 pertama di Indonesia,” ujar Narantara dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (18/9).

Narantara menambahkan, penerapan kebijakan Work From Home (WFH) juga menjadi faktor yang mendorong meningkatnya permintaan terhadap emas fisik digital. Pasalnya hal ini memicu masyarakat untuk mengalihkan alokasi liburan, hangout, hingga  transportasi menjadi dana untuk membeli emas fisik digital 24 karat di Treasury.

Baca Juga: Kinerja kuartal kedua membaik, outlook Aneka Tambang (ANTM) naik jadi stabil

Demi memberikan rasa aman kepada para investor, Narantara menyebut, Treasury senantiasa memberikan transparansi harga beli dan jual yang selalu diperbaharui mengikuti pergerakan harga emas dunia. Dengan demikian, pengguna bisa menentukan sendiri harga pada saat beli atau jual. Selain itu, Treasury juga memberikan akses bagi para pengguna untuk bisa benar-benar beli emas mulai dari Rp5.000-an.

“Kami berharap, tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir 2020. Seiring pulihnya perekonomian Indonesia, kami yakin permintaan terhadap emas fisik digital juga akan mengalami peningkatan. Didorong oleh tingginya kesadaran untuk memiliki dana darurat dan pulihnya pendapatan masyarakat,” tutup Narantara.

Selanjutnya: Harga emas spot masih naik di US$ 1.954,36 per ons troi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×