kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan kompleks petrokimia 2, begini prospek saham Chandra Asri (TPIA)


Selasa, 21 Januari 2020 / 20:17 WIB
Kembangkan kompleks petrokimia 2, begini prospek saham Chandra Asri (TPIA)
ILUSTRASI. Pekerja melakukan monitoring pembangunan pabrik Polyethylene (PE) milik Chandra Asri.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) saat ini tengah mengembangkan kompleks petrokimia kedua. Perusahaan menargetkan pengembangan kompleks petrokimia kedua ini dapat rampung pada 2024 mendatang.

Analis Artha Sekuritas, Nugroho Rahmat Fitriyanto melihat prospek emiten industri kimia ini cukup bagus. Pasalnya, saat ini produsen petrokimia dalam negeri hanya mampu mencukupi 40% dari kebutuhan dalam negeri dan sisanya masih diimpor.

Baca Juga: Kembangkan kompleks petrokimia kedua, Chandra Asri (TPIA) mendapat tax holiday

Ia merinci, Indonesia masih mengimpor 20% olefin seperti ethylene dan propylene, sedangkan sekitar 50% kebutuhannya dipenuhi dari TPIA, sementara untuk polyolefin seperti polyethylene dan polypropylene lebih dari 50% masih impor.

“Jadi sebenarnya market di Indonesia masih sangat terbuka. Dengan TPIA yang saat ini merupakan key player petrokimia dengan notable market share di domestik, pembangunan CAP II ini prospektif untuk pertumbuhan TPIA ke depannya,” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).

Secara fundamental, ia bilang, neraca keuangan TPIA masih sangat sehat dengan level net gearing negatif atau net cash. Hanya saja, untuk profitabilitasnya memang sedang tertekan. Dimana tren marjin produk turunan petrokimia saat ini sedang mengalami kontraksi didorong oleh banyaknya penambahan kapasitas terpasang di global terutama dari Asia.

Baca Juga: Disaksikan Jokowi, Pertamina dan Chandra Asri (TPIA) teken MoU dengan ADNOC

Lebih lanjut ia menambahkan, pergerakan saham TPIA akan banyak terpengaruh oleh feedstock, yakni naptha. “Naptha sendiri merupakan turunan dari crude oil. Atas dasar hal ini, maka volatilitas yang signifikan dari harga minyak dunia dapat berpengaruh signifikan dalam jangka pendek untuk pergerakan sahamnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×