kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Kembali Tembus Level 7.000, Begini Arah Pergerakan IHSG Selanjutnya


Rabu, 03 Agustus 2022 / 19:17 WIB
Kembali Tembus Level 7.000, Begini Arah Pergerakan IHSG Selanjutnya
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,84% ke level 7.046,63 pada penutupan Rabu (3/8).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,84% ke level 7.046,63 pada penutupan Rabu (3/8).

Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim mengungkapkan, kenaikan IHSG ke level 7.000 membuat indeks dalam negeri lebih unggul jika dibandingkan dengan bursa regional. Menurutnya, penguatan IHSG tertopang oleh data ekonomi Indonesia yang masih solid dan kinerja perusahaan yang baik pada semester pertama 2022.

Dia menambahkan, kenaikan IHSG juga didorong oleh adanya inflow investor asing yang cukup kuat di saham dengan kapitalisasi besar. "Ke depannya, akan ada potensi perpindahan sektor dari sektor konsumsi yang disebabkan oleh prospek pertumbuhan yang diperkirakan akan melemah," ujarnya pada Kontan, Rabu (3/8).

Baca Juga: The Fed Diekspektasikan Tak Lagi Agresif, Begini Prospek Reksadana Pendapatan Tetap

Dari dalam negeri, Lukman menjelaskan sentimen positif yang akan dan masih membayangi IHSG yaitu adanya outlook ekonomi Indonesia yang bagus, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas 5% serta rilisnya laporan keuangan emiten Indonesia pada semester 1-2022 yang masih solid.

Sementara itu, sentimen negatif untuk pergerakan IHSG yakni sentimen dari eksternal seperti geopolitik. Meski demikian, Lukman melihat krisis geopolitik dapat menjadi pedang bermata dua yang juga dapat menjadi pendorong penguatan harga komoditas andalan Indonesia.

Secara teknikal, kata Lukman, pelaku pasar dapat memperhatikan gap up yang dibuat oleh IHSG di level 6.740-6.778 yang juga berpotensi mengalami penurun hingga 6.740-6.778 untuk menutup gap.

Baca Juga: IHSG Diramal Volatil pada Kamis (4/8), Intip Rekomendasi Saham dari Analis Berikut

Dalam menyikapi hal ini, Lukman menyarankan agar investor dapat memilih saham-saham dengan kinerja yang positif ataupun saham dengan sentimen positif seperti ESSA, BMRI, BBRI, SMDR, dan AKRA.

Dia  memilih saham-saham tersebut lantaran memiliki pertumbuhan pendapatan yang solid, dan sektor yang sedang di atas angin seperti ESSA dan AKRA seiring dengan harga komoditas yang solid dan SMDR di tengah kenaikan freight rate, serta perbankan di tengah kenaikan suku bunga di beberapa negara maju dan likuiditas perbankan yang masih baik.

Untuk itu, Lukman bilang pelaku pasar dapat memilih saham-saham tersebut, adapun support untuk ESSA berada di Rp 935 dan resistance di Rp 1.310, selanjutnya, support BMRI di Rp 7.975 dengan resistance di Rp 8.675, kemudian support BBRI di Rp 4.340 dengan resistance di Rp 4.630, lalu support SMDR berada di Rp 2.880 dengan resistance Rp 3.540, dan support AKRA di Rp 1.215 dengan resistance di Rp 1.420.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×