Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mencatatkan kenaikan pada pemanfaatan resi gudang sepanjang 2021. KBI berhasil membukukan peningkatan baik dari sisi jumlah registrasi, volume barang, serta nilai pembiayaannya.
Adapun, dari sisi jumlah registrasi, sepanjang tahun lalu resi gudang yang diregistrasi mencapai 633 resi gudang. Angka ini naik 48 % dibandingkan tahun 2020 yang sebanyak 427 resi gudang. Selain itu, KBI juga mencatatkan kenaikan volume barang sebesar 46%, dari 9.590 ton di tahun 2020 menjadi 13.968 ton. Sedangkan dari sisi pembiayaan, terjadi peningkatan sebesar 195% menjadi Rp 277,395 miliar di tahun 2021.
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, terjadinya pertumbuhan pemanfaatan resi gudang, khususnya dari sisi jumlah resi gudang yang diresgistrasi ini menunjukkan bahwa para pemilik komoditas telah memiliki pemahaman yang baik serta memanfaatkan instrumen ini.
“Selain itu, adanya peningkatan nilai pembiayaan, menunjukkan bahwa lembaga pembiayaan juga mulai melirik resi gudang untuk penyaluran pembiayaan,” kata Fajar dalam siaran pers, Selasa (11/1).
Baca Juga: Enam Pedagang Fisik Emas Digital Menanti Izin Resmi
Resi gudang merupakan dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang. Adapun komoditas yang dapat masuk ke sistem resi gudang meliputi beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, kopra, teh, rumput laut, gambir, timah, gula putih kristal, kedelai serta ayam karkas beku.
Fajar bilang, sepanjang tahun 2021, tiga komoditas yang paling banyak memanfaatkan resi gudang adalah gabah dengan 155 registrasi, lalu timah sebanyak 132 registrasi, serta ayam karkas beku sebanyak 120 registrasi.
Sementara dari sisi pembiayaan, sepanjang tahun 2021 pembiayaan terbesar ada di resi gudang komoditas timah dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 206,9 miliar disusul rumput laut dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 31 miliar dan beras dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 16,1 miliar.
Baca Juga: Mundur dari Target, Bursa Kripto Diperkirakan Meluncur Kuartal I-2022
Ke depan, Fajar mengatakan KBI sebagai pusat registrasi resi gudang akan terus melakukan sosialisasi tentang resi gudang kepada masyarakat, khususnya ke daerah-daerah yang menjadi sentra komoditas unggulan. Sedangkan terkait pembiayaan, pihaknya juga terus mengajak lembaga pembiayaan baik perbankan maupun non perbankan untuk masuk dalam pembiayaan resi gudang.
“Dari sisi layanan, ia bilang akan terus meningkatkan pelayanan prima bagi para pemilik komoditas. Saat ini untuk keperluan registrasi. KBI telah menyiapkan aplikasi Isware NextGen yang menggunakan teknologi Blockchain dan Smart Contract, yang tentunya akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemilik komoditas untuk melakukan registrasi.
“Kami optimistis, tahun 2022 resi gudang akan terus tumbuh positif. Khusus terkait dengan pembiayaan, kami proyeksikan akan tumbuh 100%,” tutup Fajar.
Baca Juga: KBI Targetkan Pembiayaan Resi Gudang pada 2022 Tumbuh Hingga Rp 500 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News