Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Terkait penambahan kasus yang cukup tinggi saat ini juga sangat disayangkan oleh Rudiyanto. Untuk itu, dia mendorong agar pemerintah bisa mempercepat program vaksinasi. "Saya percayakan kepada pemerintah dan berharap vaksinasi bisa lebih cepat," ujar dia.
Sebagai pengamat pasar, Rudiyanto menyadari dalam penanganan Covid-19 tidak bisa memisahkan kepentingan antara kesehatan dengan ekonomi. Namun, dia menilai meskipun lockdown ketat mampu menekan jumlah kasus, jika itu diterapkan kembali maka belum tentu akan dipenuhi oleh masyarakat. Ditambah lagi, lockdown juga bisa memukul ekonomi.
"Dengan vaksinasi yang sudah berjalan, daripada berpikir lockdown, lebih baik untuk tingkatkan imbauan agar masyarakat patuhi protokol kesehatan, dan di waktu bersamaan vaksinasi bisa lebih cepat. Itu lebih penting," jelas Rudiyanto.
Baca Juga: IHSG melemah total 7% enam hari beruntun ke bawah level 6.000 hingga Kamis (28/1)
Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula mengungkapkan, saat ini kuncinya ada pada seberapa cepat pendistribusian vaksin dilakukan dan mencapai herd immunity. Dimana, persepsi investor lebih melihat jumlah kasus aktif dan angka mortalitas.
"Selama angka masih in line dengan negara-negara lain dan jumlah kamar tenaga dan alat medis masih mencukupi, sentimen (pasar) kembali akan fokus ke data ekonomi, ekspektasi perbaikan ekonomi dan makro fundamental Indonesia," tandas Ezra.
Baca Juga: Kasus Covid-19 tembus 1 juta dan IHSG downtrend, begini komentar NH Korindo Sekuritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News